Liga Indonesia

3 Kesalahan Fatal Edy Rahmayadi di PSSI

Selasa, 27 November 2018 10:45 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Lanjar Wiratri
© Indosport/Kesuma Ramadhan
Ketum PSSI sekaligus Penasihat PSMS menengok kondisi mes klub. Copyright: © Indosport/Kesuma Ramadhan
Ketum PSSI sekaligus Penasihat PSMS menengok kondisi mes klub.
1. Rangkap Jabatan

Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada tahun 2016 silam. Belum genap dua tahun menjabat, ia lantas mencoba peruntungan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara pada pertengahan 2018 lalu.

Terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi enggan melepas jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Mantan Pangkostrad itu memutuskan untuk rangkap jabatan.

Belum lagi, Edy Rahmayadi juga memiliki peran di klub Liga 1 PSMS Medan. Rangkap jabatan tersebut dinilai membuat Edy Rahmayadi tidak fokus dalam mengurus sepak bola Indonesia.

Selain itu, rangkap jabatan turut membuat kecurigaan adanya konflik kepentingan. Kedudukan kepala daerah pada satu organisasi olahraga tertentu, termasuk salah satunya PSSI, membuatnya rentan pada penyalahgunaan kebijakan anggaran yang akan dibuatnya.

69