Kebijakan itu bukannya tanpa alasan. Anak asuh Milan Petrovic itu sudah menunjukkan semangat yang luar biasa untuk mengangkat predikat Arema FC sebagai tim dengan tradisi juara, yang sempat tercemar lantaran berkubang di zona degradasi.

"Saya sampai menyimpan semua arsipnya. Hingga puncaknya adalah ketika tim ini berada di zona degradasi sampai tujuh pekan lamanya," ungkap IB, sapaan akrab CEO Arema FC tersebut. 

Namun dengan perombakan kecil di pertengahan musim kompetisi, membuat Arema kembali bangkit. Dimulai dengan pergantian posisi pelatih dari Joko Susilo kepada Milan Petrovic, kemudian berlanjut dengan masuknya sejumlah pemain sarat pengalaman seperti Hamka Hamzah maupun Konate Makan.

Pelan tapi pasti, tim sepak bola berlogo kepala singa pun merangkak naik atas grafik permainan yang meningkat, dan mengakhiri kiprahnya di enam besar klasemen melalui capaian 50 poin.

"Semua pemain sudah menampilkan kerja kerasnya yang luar biasa hingga melebihi target yang kami capai," ungkap IB. 

"Bisa finis di enam besar klasemen sebenarnya di luar ekspektasi kami sendiri. Karena di putaran kedua, kami sangat fokus untuk mengentaskan Arema dari zona degradasi dan bertahan di Liga 1."