Liga Indonesia

Keputusan PSSI Panggil 76 Akun Medsos Dinilai Aneh dan Tak Masuk Akal

Jumat, 28 Desember 2018 18:44 WIB
Penulis: Rialdi | Editor: Abdurrahman Ranala
 Copyright:

FOOTBALL265.COM - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali, menilai keputusan PSSI untuk mengundang 76 akun media sosial kegiatan yang kurang produktif. Bahkan, PSSI disebut aneh dan kurang kerjaan.

PSSI mengundang 76 akun untuk sidang Komdis pada 28-30 Desember 2018. Akun itu di antaranya adalah pengamatsepakbola, garudarevolution, timnas.indonesia, footballnesia, siorangdalam, pakarbolaindonesia, lingkar.garuda, kepoball, dan lain-lain.

Menurut Akmal, keputusan PSSI tersebut dinilai sulit dinalar. Kegiatan itu dianggap kurang produktif yang mana pihak kepolisian tengah giat memberantas pelaku-pelaku pengaturan skor.

"Alih-alih memberantas mafia bola dan juga pembenahan internal, PSSI justeru melakukan kerja yang kurang produktif. Memanggil sejumlah akun medsos untuk menghadiri sidang Komdis. Mengancam 76 akun medsos dengan UU ITE jika tak memenuhi panggilan meskipun yang dipanggil untuk sidang Komdis 29-30 Desember hanya 26 akun," kata Akmal di Instagram pribadinya.

"Aneh dan tidak masuk akal. Komdis yang sejatinya menggarap ranah hukum dalam game of football dan pelanggaran #rulesofthegames malah mengejar medsos. Sejak kapan medsos bagian dari footballfamily? Medsos kok diurusin kesannya jadi baper," imbuhnya.

Lebih lanjut, Akmal Marhai yang juga pengamat sepak bola Indonesia menyarankan PSSI untuk bertindak yang lebih bermanfaat, seperti bersinergi dengan kepolisian untuk memberantas jaringan mafia.

"Daripada mengejar medsos lebih baik PSSI kooperatif dan terbuka menjalin kerja sama dengan Satgas untuk pemberantasan mafia bola dan penegakkan hukumnya," ujar Akmal.
 
"Sinergi PSSI dan Polisi sangat dibutuhkan untuk membongkar permasalahan akut yang menjadi musuh besar sepakbola. Terkesan berlebihan dengan memanggil medsos ke Komdis. Yang tepat itu undang mereka ke FGD (Focus Group Discussion) untuk sama-sama kampanyekan anti pengaturan skor, suap, dan judi bola. Piye toh PSSI?," tuturnya menutup.

Sejauh ini, pihak kepolisian melalui Satgas Anti Mafia mulai menangkap para pelaku pengaturan skor di Tanah Air.

Namun, yang memprihatinkan adalah dua pelaku terbaru yang digrebek Satgas Anti Mafia Bola adalah orang-orang dari PSSI, yakni Johar Lin Eng (anggota exco PSSI) dan Dwi Irianto (anggota Komdis).

Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT

235