In-depth

Timnas Jepang dan Cerita 'Hantu' Negeri Sakura Pengantar Mimpi Buruk ke Piala Asia 1992

Minggu, 6 Januari 2019 20:50 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Yohanes Ishak
 Copyright:
Sandang Julukan 'Pemenang yang Datang Terlambat'

Berhadapan dengan China di partai semifinal menjadi suatu hal yang cukup berat untuk Jepang pasca euforia kemenangan mereka atas Iran untuk lolos dari grup.

Terlebih saat China membuahkan gol lewat tendangan Xie Yuxin di menit pertama pertandingan, yang mana cukup menjadi pukulan telak untuk skuat Jepang. Pelatih timnas Jepang kala itu, Hans Ooft asal Belanda pun otomatis langsung memutar otak.

Masahiro Fukuda pun nyatanya berhasil membawa rasa percaya diri Jepang kembali dengan mencetak gol di menit ke-48. Gol lainnya pun disusul oleh Tsuyoshi Kitazawa yang berhasil melewati penjagaan ketat bek timnas China di menit ke-57. 

Di menit ke-70, China belum menghentikan perlawanan mereka. Gol Li Xiao menyamakan kedudukan China dengan Jepang.

Tapi memang Jepang pantas dijuluki 'Pemenang yang Datang Terlambat'. Angka tercipta lewat gol yang dilesakkan oleh Masashi Nakayama di menit ke-84, membuat Jepang menang atas China dengan skor 3-2.

Gemuruh dukungan 15.000 penduduk Jepang pun memenuhi Stadion Hiroshima, sekaligus mengantar timnas kebanggaan mereka berhadapan dengan juara bertahan Arab Saudi di partai final Piala Asia 1992. 

159