Liga Indonesia

3 Gonjang-ganjing Pejabat PSSI yang Lepas Jabatannya di Klub Liga 1

Rabu, 23 Januari 2019 16:51 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Lanjar Wiratri
© Fitra Herdian/Indosport
Iwan Budianto dalam Congress PSSI 2019 Copyright: © Fitra Herdian/Indosport
Iwan Budianto dalam Congress PSSI 2019
Iwan Budianto

Iwan Budianto memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai CEO Arema FC setelah resmi menjadi Wakil Ketua Umum PSSI. Langkah itu diambil karena ia ingin fokus membenahi PSSI.

Keputusan tersebut diambil sebagai bentuk tanggung jawab moralnya atas kode etik yang tercantum. Pada statuta PSSI, seorang pejabat di lingkup PSSI tidak diperkenankan untuk merangkap jabatan di sebuah klub.

"Iya, benar (saya mundur sebagai CEO Arema FC). Segera nanti kita gelar RUPS," tutur Iwan Budianto menjawab pertanyaan awak jurnalis di Malang.

Setelah Iwan mundur, PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS secara resmi menyepakati Ir.R. Agoes Soerjanto sebagai CEO baru Arema FC.

Mundurnya Iwan dari jabatan CEO bukan berarti membuatnya akan jauh dari tim. Iwan tetap memegang peranan penting pada sejumlah kebijakan yang akan dilakukan Arema FC.

Iwan tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan komposisi 70 persen di PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), bersama Agoes Soerjanto dengan 30 persen, yang kemudian terpilih sebagai CEO tim yang baru.

Seperti diketahui, PT AABBI adalah lembaga hukum yang memayungi klub Arema FC. Selain dua nama tersebut, juga ada sosok Tatang Dwi Arifianto dan Ruddy Widodo pada tubuh PT AABBI.

"Kebijakan pada RUPS akan dilakukan mereka bertiga. Pak Iwan sebagai Direktur Utama, Pak Agoes adalah Komisaris Utama dan Pak Tatang sebagai Komisaris," ungkap Ruddy Widodo yang di PT AABBI menjabat sebagai Direktur.