FOOTBALL265.COM - Mantan anggota Exco PSSI, Hidayat, kembali membantah jika dirinya menjadi aktor di balik pengaturan skor saat pertandingan PSS Sleman melawan Madura FC di Liga 2 pada Mei 2018. Klarifikasinya ini dibeberkan setelah selesai satgas anti mafia bola menggeledah rumahnya di Jalan Beringin No. 78, Klakahrejo, Benowo, Surabaya.
“Saya di telepon orang di Sleman waktu itu, saya tidak bilang itu dari PSS Sleman. Ini soal kepastian saya sebagai manager Madura FC. Mereka tidak tahu karena memang belum pernah satu grup dengan kita,," jelas Hidayat. Pada Rabu (23/01/19).
"Masalah Madura FC tidak lolos delapan besar, (Liga 2) dan ada peristiwa offside dua meter dan lainnya tidak ada kaitannya," imbuh Hidayat di hadapan awak media.
Hidayat juga mengaku tidak ada pembicaraan yang menyinggung masalah pertandingan PSS Sleman vs Madura United di Liga 2. Meskipun begitu, Hidayat membenarkan jika dia pernah berkomunikasi dengan manajer PSS Sleman di Liga 2 Mei 2018 yang lalu.
"Jangan keliru, komunikasi saya dengan Januar di awal kompetisi dan kapasitas saya bukan exco," ungkapnya.
Namun ternyata keterangan Hidayat ini berbeda dengan keterangan yang dibeberkan oleh manajer Madura FC Januar Herwanto. Januar mengaku sempat ditawari untuk mengalah dari PSS Sleman.
Pernyataan dari Januar itu lantas menjadi viral dan ramai jadi perbincangan para penikmat sepak bola. Ketika itu PSS Sleman bakal memberikan Rp 100 juta jika mengalah, namun manajer Madura FC menolak dan dinaikkan harganya sebesar Rp 150 juta.
Namun tetap saja Januar tidak menginginkannya mereka lebih memilih untuk bertanding dengan jujur.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT