FOOTBALL265.COM - Tersangka kasus mafia sepak bola, Vigit Waluyo, mengaku membantu PSS Sleman, Kalteng Putra, dan PSMP Mojokerto dalam memenangkan pertandingan. Dua tim yang disebut pertama akhirnya melaju mulus promosi ke Liga 1.
Bahkan PSS tak hanya sekadar naik kasta. Tim Super Elang Jawa bahkan keluar sebagai juara Liga 2 2018.
Namun, pernyataan pria asal Sidoarjo itu mendapat reaksi keras dari kubu tim kebanggaan masyarakat Bumi Sembada. Mantan manajer PSS, Sismantoro, membantah segala tudingan dari Vigit Waluyo.
"Semua yang dikatakan dia tidak benar. Kami segera rapat dan bertemu dengan teman-teman manajemen untuk membahas langkah ke depan. Termasuk kemungkinan somasi," kata Sismantoro kepada INDOSPORT, Minggu (27/01/19).
Pria berusia 48 tahun itu mengklaim tak pernah berkomunikasi dengan sosok Vigit. Bahkan dirinya baru mengetahui jika sepak bola bisa diatur setelah kompetisi usai dan ramai diperbincangkan masyarakat.
"Saya baru pertama kali ngurusi tim sepak bola. Jadi hal-hal semacam itu (match fixing-red) baru tahu akhir-akhir ini. Silakan dicek apakah saya pernah berkomunikasi dengan orang-orang itu," tegas dia.
"Semua orang juga tahu materi pemain PSS Sleman kelas Liga 1. Kami memang mempersiapkan secara teknis dengan maksimal," ungkap pria yang juga Lurah Candibinangun, Sleman tersebut.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT