FOOTBALL265.COM - Manajemen Persebaya Surabaya, melalui sekretarisnya Ram Surahman pada Minggu (27/01/19) kemarin mengatakan jika pertandingan melawan Persinga Ngawi kalah WO saja. Penyebabnya adalah belum jelasnya venue pertandingan antar kedua tim di babak 32 besar Piala Indonesia itu.
Menanggapi hal tersebut manajemen Persinga Ngawi, melalui manajernya Didik sepertinya tidak terlalu ambil pusing. Menurutnya sekarang PSSI-lah yang harus mengambil keputusan lantaran sebagai operator turnamen Piala Indonesia.
"Kami sudah serahkan persoalan ini ke PSSI. Biar PSSI yang memutuskan, bukan Persebaya atau Persinga. Intinya kita sudah berusaha dan kooperatif untuk mencari venue pertandingan," kata Didik pada Senin (28/01/19).
Keputusan dari manajemen Persinga Ngawi untuk mengembalikan semuanya kepada PSSI lantaran venue yang belum jelas. Namun benang merah dari ketidakjelasan venue adalah faktor keamanan yang tidak dikeluarkan oleh pihak keamanan.
Namun bukan berarti Persinga Ngawi lantas menyerah dengan larangan mengadakan pertandingan dari pihak kepolisian. Didik mengaku sudah menyodorkan beberapa tempat alternatif untuk pertandingan itu.
Tak tanggung-tanggung lima lokasi di Jawa Timur sudah diajukan oleh Persinga Ngawi lantaran pada leg pertama mereka menjadi tuan rumah.
"Kita sudah ajukan Sport Garden Jember, Banyuwangi, Lumajang, Bojonegoro dan Lapangan yang pernah digunakan laga Persebaya melawan PSBI Blitar (Stadion Jala Krida Bumimoro)," beber Didik.
Apa daya kelima lokasi itu tetap tidak direstui pihak kepolisian. "Faktor keamanan yang rata-rata menjadi ganjalan," tutup Didik.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT