Liga Indonesia

3 Alasan Piala Presiden Sebaiknya Tidak Digelar

Selasa, 29 Januari 2019 05:59 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Coro Mountana
© Wira Wahyu Utama/INDOSPORT
Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts dalam jumpa pers. Copyright: © Wira Wahyu Utama/INDOSPORT
Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts dalam jumpa pers.
Terlalu Kompetitif

Piala Presiden terkenal terlalu kompetitif untuk ukuran turnamen pramusim. Hadiah yang diperebutkan bahkan tergolong lumayan tinggi.

Mantan pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, pernah menyindir gelaran Piala Presiden 2018 yang terlalu dianggap serius oleh klub-klub.

"Di sini (Indonesia) sepak bola ada dikarenakan uang, hadiah. Jadi seperti ada kompetisi sebelum ada kompetisi sesungguhnya. Ini tidak bagus bagi perkembangan sepak bola," ungkap Robert seusai laga di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage Bandung, Jumat (26/01/18) silam.

"Indonesia kayaknya harus belajar menyeimbangkan segala hal. Ini baru pramusim bukan World Cup yang harus hidup-mati. Musim lalu, Bali United pecat pelatih, kita lihat di sini (Persib) juga.”

Klub sewajarnya mempersiapkan tim sebaik mungkin dengan pemusatan latihan dan uji coba yang efektif. Turnamen besar seringkali membuat tim habis bensin terlebih dahulu sebelum kompetisi yang sesungguhnya.

Selain itu, turnamen yang terlalu tekat berisiko memakan korban cedera. Selain itu, kita masih ingat bahwa Bali United dan Persija Jakarta harus terdistraksi di AFC Cup karena turut berlaga di Piala Presiden.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Olahraga Lainnya di FOOTBALL265.COM