FOOTBALL265.COM - Sebanyak 20 pelatih Indonesia selesai menjalani program lisensi AFC Pro ke Spanyol. Mereka berada di Kota Vitoria-Gasteiz, Spanyol dan melakukan kegiatan di klub La Liga, Deportivo Alaves.
Berbagai pelajaran tentang tata kelola dan manajemen sepak bola didapat para pelatih Indonesia yang mengikuti kursus. Soal itu, pelatih PSS Sleman yang juga mengambil linsensi, Seto Nurdiyantoro, mengungkapkan fakta mencengangkan.
"Kalau mau dibandingkan, sepak bola kita tertinggal jauh. Alaves bukan tim kaya, namun pembinaan usia dini mereka luar biasa," ungkap Seto Nurdiyantoro.
"Kalau di Eropa, mungkin Alaves klub miskin. Namun metodologi mereka bagus dan kita harus banyak belajar dari sana," tambah dia.
Seto memaparkan, salah satu contoh adalah keberadaan akademi klub mulai kelompok usia (KU) 11 hingga 23 semua pelatih sudah mengantongi lisensi UEFA Pro. Selain itu, mereka juga mengambil lisensi yang lebih spesifik.
"Misal pelatih kiper di sana, selain sudah UEFA Pro, juga berlisensi khusus penjaga gawang. Kita malah belum ada yang Pro AFC," ujar pelatih berusia 44 tahun tersebut.
Mantan striker Timnas Indonesia itu menambahkan, tim yang bermain punya sarana latihan yang memadai. Sarana yang dimaksud mulai camp pemusatan latihan, hingga ruangan gym untuk para pemain. Semua tersedia di kelompok umur.
"Harapannya kalau kita ingin seperti itu. Semuanya pasti bisa terjadi. Mungkin saat umur saya 75 tahun nanti," kata Seto sembari berkelakar.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT