FOOTBALL265.COM - Rochy Putiray kembali melancarkan kritik pedas atas kinerja PSSI (induk tertinggi bola Indonesia) dalam hal pengembangan sepak bola usia muda.
Kritik itu disampaikan terkait gelaran federasi tertinggi sepak bola Indonesia itu pada Piala Suratin U-17 yang akan masuk babak semifinal.
Sebuah ironi yang cukup besar adalah ketiadaan talent scout selama gelaran turnamen usia muda itu. Sejak babak 32 besar digelar serentak di Kota Batu dan Malang, nyaris tidak ada wakil PSSI yang bertugas memantau bakat pemain muda di tribun stadion.
Hal ini lah yang kemudian membuat Rochy Putiray merasa miris. Dengan gaya ceplas ceplos khasnya, striker legendaris Timnas Indonesia itu mengkritik secara pedas komitmen PSSI pada turnamen yang masuk dalam program youth development itu.
"Ada amplopnya gak? (Anda) tahu sendiri kan," cetus Rochy ketika ditanya awak media berita sport soal tidak adanya kegiatan scouting di ajang Piala Suratin U-17.
"Makanya, ada amplop gak dari panitia? Kalau gak ada ya udah," sambung eks pemain Persija Jakarta dan PSPS Pekanbaru tersebut.
Tidak adanya pemandu bakat dari PSSI seolah menggambarkan bahwa perhatian mereka di sepak bola usia muda memang minim. Padahal, ajang Piala Suratin U-17 sebenarnya sangat bagus untuk menjaring satu dua pemain berbakat menuju tim nasional.
Jadi lah, ajang Piala Suratin yang menjadi even rutin PSSI itu bak turnamen sponsorship yang terkemas apa adanya. Gelaran turnamen hanya sebagai ajang pemain untuk membawa timnas masing-masing menjadi yang terbaik saat juara nanti.
"Padahal, seharusnya (talent scouting) itu tugas mereka untuk membuat database pemain usia dini," tutupnya.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di FOOTBALL265.COM