In-depth

Membedah Kesuksesan Bhayangkara FC, Perusak Dominasi Klub Besar Liga Indonesia

Kamis, 7 Februari 2019 19:34 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Yohanes Ishak
© Media Bhayangkara FC
Pemain Bhayangkara FC saat latihan. Copyright: © Media Bhayangkara FC
Pemain Bhayangkara FC saat latihan.
Tak Pakai Uang Negara

Soal sumber pendanaan dan pembiayaan klub dalam mengarungi kompetisi, Bhayangkara dikelola secara profesional dengan mendatangkan banyak sponsor.

"Kami diberi kewenangan membangun hubungan baik dengan mitra kerja atau sponsor dan itu dari atasan saya arahannya,” tutur manajer Bhayangkara, Sumardji soal pembiayaan klub.

“Di 2017 beberapa sponsor sangat terbuka seperti BRI, BNI, lanjut Pertamina, Jasa Raharja dan lainnya. Terbukti saat ini sponsor banyak sekali yang ingin bemitra dengan kami."

"Perlu diluruskan Bhayangkara tidak ada sepeserpun pendanaan dari pemerintah atau kepolisian. Dari nol saya tahu persis kalau ada yang mengatakan seperti itu, itu tidak benar.”

“Kami pure bisnis sama halnya seperti klub lainnya, dan manajemen sangat terbuka, jika pembiayaannya kelebihan atau terlalu besar maka kami memilih mengeremnya," lanjutnya. 

Bagi Bhayangkara FC, sponsor adalah nafas utama tim. Oleh sebab itu, Sumadji menegaskan pada semua pemain dan pelatih agar tampil konsisten, jika tidak sponsor bisa saja berpaling dan hal itu memjadi 'bencana'.

Sebab tim berjuluk The Guardian haya menggantungkan pendapatan dari sponsor, berbeda dengan klub lainnya yang memiliki banyak suporter.

"Kami tidak punya basis suporter makanya kami basisnya sponsor. Klub lain yang basis suporternya besar bisa buat dapatkan modal dari tiket, tapi kami hanya andalkan sponsor," tambah Sumardji.

"Makanya kualitas permainan kami harus dijaga, jika tidak maka sponsor akan kabur. Ini berbeda dengan klub lain yang punya basis militan ketika naik turun pun tetap ada yang menyokon. Makanya saya utamakan, bermain di Bhayangkara adalah denga hati dan ikhas".

"Ya saya katakan itu, ketika majn otakmu dipakai. Karena saya rasa kami berbeda dengan klub lain. Kalau kita main jelek maka akan pengaruh besar," imbuhnya.

66