In-depth

Wajarkah Kaum Lesbian Merambah dalam Dunia Sepak Bola?

Selasa, 12 Februari 2019 17:03 WIB
Editor: Coro Mountana
© Kirsty Yallop
Kirsty Yallop dan Tameka Butt Copyright: © Kirsty Yallop
Kirsty Yallop dan Tameka Butt
Bagaimana Psikolog Memandang Fenomena Lesbian di Sepak Bola?

Jika kaum lesbian ternyata dapat begitu berprestasi, rasanya pelarangan para pemain lesbian untuk bermain sepak bola merupakan hal yang berlebihan. Lantas bagaimana sesungguhnya pandangan lesbian dari seorang psikolog?

“Dalam dunia psikologi, lesbian adalah hal yang wajar dan bukan merupakan gangguan mental (tidak ada di DSM V),” cerita Sandi Kartasasmita kepada INDOSPORT.

Sekadar informasi, DSM merupakan buku pedoman untuk diagnotik yang dipakai psikiater dan psikolog di dunia. Sandi yang merupakan seorang psikolog dan psikiater juga menjawab mengenai apakah lesbian merupakan hal yang wajar atau tidak.

“Apa bedanya pasangan beda jenis kelamin menikah? Sama saja kan,” lanjutnya.

Secara tidak langsung, lesbian sejatinya merupakan hal yang wajar di tengah masyarakat, apalagi sepak bola. Hal itu tentu sudah menjawab mengapa ada banyak pihak yang mengecam pernyataan kontroversial Seyi dan tindakan Uche.

Lebih lanjut, Sandi menuturkan kalau dalam satu tim ada yang menikah (seperti halnya Tameka dan Kirsty), tidak bisa dinilai itu bakal menggangu profesionalisme atau tidak. Hal itu dikarenakan pelarangan menikahi teman satu klub itu kembali lagi kepada budaya tim tersebut.

© Istimewa
Anouk Hoogendijk pesepakbola Timnas wanita Belanda sebagai bek. Copyright: IstimewaAnouk Hoogendijk pesepakbola Timnas wanita Belanda sebagai bek.

Pada akhirnya lesbian itu bukan merupakan gangguan mental dalam dunia psikologi sehingga tidak perlu ada diskriminasi terhadap mereka. Biar bagaimanapun setiap orang memiliki hak untuk menentukan orientasi seksualnya dan kita perlu menghargai itu.

Terus Ikuti Perkembangan Seputar Sportainment dan Berita Olahraga Lainnya di FOOTBALL265.COM

27