Liga Indonesia

Jawaban Mengejutkan Persipura soal KLB Pasca Joko Driyono Berstatus Tersangka

Sabtu, 16 Februari 2019 20:05 WIB
Penulis: Sudjarwo | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Sudjarwo/INDOSPORT
Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena. Copyright: © Sudjarwo/INDOSPORT
Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena.

FOOTBALL265.COM - Manajemen klub sepak bola Indonesia, Persipura Jayapura belum mau menyepakati desakan untuk digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) pasca pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum federasi sepak bola Indonesia (PSSI), Joko Driyono ditetapkan sebagai tersangka.

Pasalnya, manajemen Persipura melalui sekretaris umumnya, Rocky Bebena mengungkapkan jika KLB itu belum saatnya digelar karena Indonesia akan dihadapkan pada dua agenda negara yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) dan juga Pemilihan Legislatif (Pileg).

"Kita bukannya tidak mau melaksanakan KLB secepatnya pasca kasus itu, tapi ini kan sudah mau berjalan kompetisi dan kemungkinan akan mengganggu dan jelas kita akan membuang biaya lagi," ungkapnya kepada awak portal berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (16/02/19).

"Kita belum menganggap itu menjadi hal istimewa dan penting bagi kami Persipura dan Asprov. Apalagi ada agenda penting yang sudah kian dekat yakni pilpres dan pileg yang menjadi agenda negara yang harus kita hargai dan tidak boleh kita memandang remeh hal itu," sambungnya.

Jelas Rocky, sepak bola merupakan komoditi seksi yang tidak menutup kemungkinan bisa berpotensi untuk mengganggu agenda penting tersebut. Jadi menurutnya, KLB mesti digelar setelahnya.  

"Karena kalau kita bicara soal KLB digelar sekarang, itu bisa dijadikan sebagai alat provokasi dan disusupi dengan hal-hal yang bisa mengganggu sistem, jadi bagusnya program yang sudah tersusun ini harus dijalankan dulu sampai kepengurusan periode ini berakhir, karena hanya tersisa setahun lagi untuk memilih ketua umum yang baru," ungkapnya.

Tambah Rocky, dalam menentukan KLB itu juga harus melalui prosedur dan tidak bisa ditentukan begitu saja. Karena jelasnya, yang menentukan digelarnya kongres dalam statuta itu ada dua yakni permintaan komite eksekutif (Exco) dan 2/3 dari voter Anggota federasi. 

"Jadi kita jangan salah persepsi dulu,  jangan kita bawa dulu KLB karena hal itu. Ketua umum itu kemarin kan mengundurkan diri, berarti harus diganti dengan pelaksana tugas, jadi kalau kembali bermasalah lagi, maka Exco tertua yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas itu," pungkasnya.

Terus Ikuti Berita Persipura dan Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT

84