FOOTBALL265.COM - Manajemen klub sepak bola Indonesia, Persipura Jayapura tak mau Piala Presiden digelar sebelum federasi sepak bola Indonesia (PSSI) melunasi semua kewajibannya terkait pembayaran match fee Piala Indonesia juga hak siar dan subsidi Liga 1 2017 dan 2018.

Pasalnya, sekretaris umum Persipura, Rocky Bebena menyebutkan jika hak yang belum diterima pihaknya sekitar Rp 2 miliar dari hak siar dan subsidi Liga sejak 2017. Dan juga sekitar Rp 200 juta dari match fee Piala Indonesia.

Karena hal tersebut, dirinya pun meminta agar PSSI bisa segera menyelesaikan kewajibannya itu sebelum menggulirkan Piala Presiden.

"Janjinya sih awal Februari ini, tapi itu tidak termasuk match fee piala Indonesia. Kita berharap agar pelunasan match fee itu bisa segera di lakukan sebelum menggelar Piala Presiden, dan saya pikir itu jauh lebih bagus," ungkap Rocky kepada awak portal berita olahraga INDOSPORT, Sabtu (16/02/19).

Jelas Rocky, dalam workshop Piala Presiden yang akan digelar pada Minggu (17/02/19) besok, pihaknya akan menyampaikan perihal tersebut, agar persoalan kewajiban PSSI itu tidak berimbas pada kontestan Piala Presiden.

"Maksud kami jangan sampai ini hanya menguntungkan operator dan sponsor saja, tapi klub peserta ini kan klub profesional dan kita lebih kepada profit karena status kita sudah dijual dan harusnya mereka bayar kita, jadi bukan kita lagi yang bayar tv dan lain-lain. Itu yang kita harap sebelum digelarnya Piala Presiden," jelasnya. 

Menurut Rocky, PSSI jangan dulu berbicara soal Piala Presiden jika kewajiban di Piala Indonesia dan liga belum dituntaskan. Apalagi, Piala Presiden tahun lalu itu diungkapkannya jauh lebih bagus pengelolaannya. 

"Karena piala presiden tahun lalu itu jauh lebih bagus, mereka konsisten dan setelah pertandingan langsung dikirim. Nah kita berharap agar jangan terapkan dulu Piala Presiden kalau Piala Indonesia ini belum beres. Maksudnya PSSI-nya harus lebih memperhatikan persoalan match fee itu," pungkasnya.