Prestasi pertamanya sejak menjadi manajer adalah saat meraih tempat ketiga di Liga Champions Asia bersama klub Uni Emirat Arab, Al-wahda pada tahun 2007 silam.

Lalu, pada 2011 lalu, Timnas Korea Selatan menunjuknya sebagai asisten manajer di turnamen Piala Asia 2011. Korsel saat itu berhasil menempati tempat ketiga Piala Asia 2011.

Pada tahun 2014, memulai karier manajerial di Thailand bersama Buriram United, sederet prestasi mulai berdatangan menghampiri Gama.

Di tahun pertamanya, dia langsung membawa Buriram United menjadi juara Liga Primer Thailand, bahkan dua kali beruntun pada musim 2014 dan 2015.

Masih bersama Buriram, Gama juga menyabet gelar Piala FA Thailand 2015 dan Piala Liga Thailand 2015. 

Pindah ke Chiangrai United pada tahun 2016, Gama harus menunggu setahun kemudian untuk menorehkan prestasi. Yaitu saat menjuarai Piala FA Thailand 2017. 

Pada 2018 lalu, dia kembali menjadi juara Piala FA Thailand dan Piala Liga Thailand sekaligus. Piala Juara Thailand 2018 (Community Shield di Thailand) juga berhasil dimenangkan oleh Chiangrai bersama Gama.

Melihat sejumlah prestasi ini, Gama tentu memiliki kualitas yang tidak perlu dipertanyakan. Kecerdasan dan kejeliannya meracik strategi harus benar-benar diwaspadai oleh Indra Sjafri.