Menakar Kans Perempat final Liga Champions: Man United Bisa Depak Barca?
Bisa dikatakan inilah duel perempat final paling ditunggu-tunggu karena kedua tim ini memiliki basis pendukung yang sangat banyak, terutama di Indonesia. Duel ini sangat sulit untuk diprediksi karena kekuatan kedua tim relatif seimbang.
Tapi, jika mau menganalisa secara sederhana, penentu dari pertandingan ini ada pada Lionel Messi dan Ole Gunnar Solskjaer. Jika Messi sedang dalam mood yang bagus, rasanya Barcelona bisa mengalahkan tim mana pun.
Messi memang seringkali terbukti Barcelona menjadi penentu kemenangan Barcelona, sedangkan Solskjaer belakangan digadang-gadang sebagai titisan Sir Alex Ferguson yang dapat membawa Man United menciptakan keajaiban seperti comeback saat meladeni Paris Saint-Germain (PSG) di babak 16 besar lalu.
Ajax vs Juventus
Sekilas, Juventus terlihat lebih berpeluang untuk melenggang mulus ke semifinal karena lawannya yang dihadapi hanya Ajax Amsterdam, tapi kubu Putih-Hitam patut waspada karena lawan mereka adalah tim yang menyingkirkan jawara bertahan Real Madrid.
Padahal Real Madrid adalah juara Liga Champions tiga edisi terakhir. Kekuatan Ajax terletak pada susunan pemain yang tergolong muda dan bertalenta, terutama Matthijs de Ligt dan Frenkie de Jong.
Satu-satunya pembeda bagi Juventus adalah keberadaan pemain sekaliber Cristiano Ronaldo yang sudah menunjukkan magisnya dengan membawa tim mengalahkan Atletico Madrid. Juve juga lebih berpengalaman dan sangat mungkin mampu meredam agresivitas Ajax.
Liverpool vs Porto
Terakhir, ada duel Liverpool vs Porto yang tentu tidak akan sama dengan musim lalu di babak 16 besar. Sekadar mengingatkan, Liverpool sukses menyingkirkan Porto setelah menang 5-0 di kandang lawan dan imbang tanpa gol di Anfield pada musim lalu.
Porto musim ini terlihat lebih siap dan matang dibandingkanmusim lalu. Hal itu terlihat saat mereka menyingkirkan AS Roma melalui pertarungan ketat hingga babak ekstra setelah terjadi kejar-mengejar skor yang menegangkan di waktu normal.
Terlebih, Liverpool diyakini bakal lebih fokus di Liga Primer Inggris lantaran berambisi mengejar trofi juara setelah menanti selama hampir tiga dekade sejak 1989/90. Jika Liverpool mengalami krisis pemain akibat cedera massal, bukan tidak mungkin mereka bakal melepas Liga Champions demi liga domestik.
Terus Ikuti Perkembangan Seputar Liga Champions dan Berita Olahraga di INDOSPORT