Bola Internasional

Mengenal Timnas Catalunya, 'Negara' Bertabur Bintang Barcelona

Kamis, 21 Maret 2019 14:23 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT
Para masyarakat mendukung kemerdekaan Catalunya. Copyright: © INDOSPORT
Para masyarakat mendukung kemerdekaan Catalunya.
Sejarah

Presiden regional, Carles Puigdemont, berpendapat Catalunya punya hak moral, budaya, dan politik untuk menentukan nasibnya sendiri.

Catalunya telah memberikan banyak kekayaan kepada Spanyol, tetapi mereka tidak mendapatkan balasan yang layak.

Krisis yang dialami Spanyol kian mendorong tekanan untuk memperjuangkan kemerdekaan Catalunya. Parlemen Catalan yang dikuasai koalisi Puigdemont mengambil langkah legislatif untuk menggelar referendum.

Sidang parlemen yang sengit lantas mengeluarkan produk undang-undang refendum untuk membuka jalan pemungutan suara bagi masyarakat Catalan.

Referendum lantas digelar 1 Oktober 2018 dan mayoritas masyarakat mengiyakan kemerdekaan. Kemerdaan Catalunya dianggap ilegal oleh Spanyol dan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy berjanji akan mencegah kemerdekaan Catalunya dengan semua cara legal.

Ketegangan masih berlanjut dengan adanya aksi penggerebekan lokasi regional Barcelona dan penangkapan 14 pejabat senior Catalunya.

Spanyol dan Catalunya hingga kini masih bermain kucing dan tikus. Spanyol terus menangguhkan kemerdekaan Catalunya, sementara kubu Puigdemont terus melanjutkan referendum.

868