Cerita Fredyan Wahyu: Ditolak Karena Postur Hingga ke Timnas Indonesia U-23

Sang ayah memaparkan, ada cerita menarik dalam perjalanan meniti karir di sepak bola, terutama di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Jawa Tengah. Ucil sempat dua kali ditolak karena alasan tinggi badan.
"Jadi seleksi yang pertama sempat sampai game internal, namun gagal. Kedua bahkan baru pengukuran tinggi badan sudah disuruh pulang."
"Dia sampai rumah sambil menangis bercerita kalau gagal lolos. Tapi kami selalu memberikan dorongan dan motivasi agar tidak kendor," tambah pria berusia 54 tahun tersebut.
Namun, keberhasilan Ucil membawa Persis Jr jadi runner-up Piala Soeratin 2014 silam jadi titik awal karir menanjak eks pemain PS Tira U-21 itu. Dua kali ditolak PPLP, Ucil justru langsung mendapatkan satu tempat untuk bergabung di tahun 2015.
Performa apiknya bersama tim Laskar Sambernyawa muda saat itu mampu menarik minat tim pelatih PPLP Jawa Tengah. Tak hanya pemain inti, Ucil adalah kapten Persis Jr saat itu. Akhirnya, cita-cita untuk masuk ke pusat pendidikan dan latihan itu terwujud.
"Setelah masuk PPLP, kami sedikit tenang karena di sana semua terjamin. Baik pendidikan, penginapan, dan keseharian. Apalagi program di PPLP kan sudah terususn rapi," kata Sugiyatno.
Harapan dan Doa Orang Tua

Menurutnya, etos kerja dan sikap profesional sang anak di dunia sepak bola sudah dilakukan sejak kecil. Bahkan untuk berlatih, Ucil sering menyisihkan uang saku untuk membayar tukang ojek ke lapangan.
"Ya seperti itu Frediyan mengumpulkan uang jajan untuk membayar ojek. Nanti setelah selesai latihan, saya yang jemput sehabis pulang kerja. Dia orangnya tidak neko-neko (tidak aneh-aneh)," jelasnya.
Kini, setelah sang anak mampu menembus skuat Timnas Indonesia U-23, tantangan yang dihadapi tentu lebih berat. Apalagi, kini keduanya sudah jarang bertemu dengan sang anak karena lebih banyak berada di luar kota.
"Kalau sedang di klub atau di timnas seperti sekarang, setiap hari pasti videocall. Tapi kalau saat pulang, dia paling senang makan tempet penyet. Itu jadi makanan favorit Frediyan" ungkap Wahyuni.
"Harapan kami sih sebagai orang tua karier dia terus cemerlang di sepak bola. Apalagi ini cita-citanya sejak kecil. Terdekat mungkin membawa Timnas U-23 menang dan lolos ke Piala Asia," pungkasnya.
Timnas Indonesia U-23 yang kini diperkuat Fredyan Wahyu Sugiantoro tengah berjuang dalam kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Berada dalam Grup K, Skuat Garuda Muda akan bersaing melawan Vietnam, Thailand, dan Brunei.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di FOOTBALL265.COM