FOOTBALL265.COM - Transformasi posisi Johan Al Farisi saat mengikuti Training Centre Timnas Senior di Australia dan Bali, seharusnya memberi tambahan opsi pada lini pertahanan klub sepak bola Indonesia, Arema FC.
Selama di timnas, fullback andalan Arema itu bergeser posisinya menjadi central defender. Mata elang Simon McMenemy mampu melihat potensi Al Farisi, yang lebih akrab bermain sebagai bek kanan atau kiri.
Namun, hal itu tidak membuat Milomir Seslija tergoda untuk mencoba Johan Al Farisi sebagai opsi tambahan di posisi bek tengah.
"Saya tidak akan mengubah sistem yang sudah berjalan dengan baik di tim ini," kata pelatih Arema FC kebangsaan Bosnia tersebut.
Dalam hematnya, Al Farisi tetap pemain terbaik di posisi fullback kiri, untuk saling melengkapi bersama Ricky Akbar Ohorela, maupun Alfin Tuasalamony dan Agil Munawar sebagai bek kanan.
Selama ini, jantung pertahanan Arema dihuni oleh duet Arthur Cunha dan Hamka Hamzah, yang dilapisi oleh peran Ikhfanul Alam maupun Rachmat Latief.
"Saya tidak akan memaksakan seorang pemain untuk menempati posisi yang bukan aslinya," tutur Milo.
"Seperti orang bilang, bahwa Hamka Hamzah bisa menjadi striker, saya anggap tidak. Sistem kami tetap berjalan seperti biasanya," sambung dia.
Argumen itu pun mencerminkan Arema FC tidak akan mengubah komposisi 11 pemain terbaiknya. Apalagi, menghadapi Bhayangkara FC di babak 8 besar Piala Presiden dimainkan dengan sistem single match, alias hanya satu kali pertandingan saja untuk menentukan langkah melaju ke babak semifinal.
Terus Ikuti Berita Arema FC dan Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT