Dihajar Thailand, Ini 5 Kesalahan yang Perlu Dibenahi Timnas U-23
Permainan sepak bola diciptakan dengan aturan satu tim berisi 11 orang yang mengandalkan semangat kolektivitas. Akan tetapi, Indonesia U-23 seakan mengabaikan fakta tersebut dengan bermain terlalu individualistis.
Timnas U-23 membangun serangan dengan cara menggiring bola terlalu lama. Ada satu momen di mana Asnawi Mangkualam melewati tiga pemain Thailand, tapi setelah itu kebingungan karena tak ada rekan yang mendekatinya sehingga peluang tim terbuang sia-sia.
Tak hanya menyerang, ketika bertahan pun Timnas U-23 tidak melakukan pressing secara berkelompok, melainkan sendiri-sendiri saja. Berbeda jauh dengan Thailand yang melakukan pressing secara berkelompok dengan empat atau lima pemain mengepung satu pemain Indonesia.
Jarak Antarpemain Terlalu Jauh
Ada satu penyebab mengapa Indonesia U-23 bermain terlalu individualis, yaitu jarak antarpemain terlalu jauh. Lini tengah yang bertugas mengalirkan bola kepada lini serang harus menggiring bola agak jauh dan sangat berisiko dicegat lawan.
Akibatnya, Marinus Wanewar yang bertindak sebagai penyerang tunggal seperti terisolasi karena tidak mendapat suplai bola yang cukup. Pelatih Indra Sjafri memang sempat menyadari itu dengan memasukan Dimas Drajad sebagai penyerang tambahan untuk menemani Marinus.
Tapi, terobosan itu terlambat karena Thailand sudah unggul terlebih dahulu yang membuat mereka bermain cenderung bertahan. Pada akhirnya kekalahan telak dari Thailand bukanlah akhir dari segalanya karena timnas U-23 masih bisa bangkit di sisa laga dengan syarat mengevaluasi lima kesalahan tersebut.
Terus Ikuti Perkembangan Timnas Indonesia U-23 dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT