In-depth

Buah Manis yang Dapat Dipetik Timnas U-23 dari Kegagalan di Kualifikasi Piala Asia

Senin, 25 Maret 2019 11:48 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© PSSI
Osvaldo Haay mendapatkan hadangan dari pemain Vietnam. Copyright: © PSSI
Osvaldo Haay mendapatkan hadangan dari pemain Vietnam.
Semua Tak Lagi Sama, tapi Kita Belajar

Kita perlu tahu, komparasi lawan yang dihadapi Timnas Indonesia di Piala AFF U-22 dan kualifikasi Piala Asia U-23 2020 itu sangat berbeda, jauh!

Vietnam yang dikalahkan Timnas Indonesia U-22 di semifinal Piala AFF bukan Vietnamnya Park Hang-seo, yang skuatnya pernah masuk final Piala Asia U-23 2018 dan mencicipi Piala Dunia U-20 2017.

Begitu pula Thailand yang membantai Timnas Indonesia U-23 dengan skor 0-4. Pada ajang Piala AFF U-22 2019 lalu, hanya dua pemain inti Thailand U-23 yang ikut serta di kejuaraan tersebut.

© changsuek
Skuat Timnas Thailand Copyright: changsuekSkuat Timnas Thailand

Timnas Indonesia U-23 jelas menyadari itu, tetapi mereka seolah tidak berkembang. Dalam dua pertandingan melawan Thailand dan Vietnam, Indra Sjafri gagal menemukan kontra strategi ketika ditekan lawan.

Ketika build up serangan gagal dilakukan dari lini pertahanan melalui Luthfi Kamal, bola langsung diarahkan ke depan lewat umpan lambung. Serangan dari dua winger cepat Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani lebih kerap mampet.

Indra Sjafri juga tidak mampu merespons pergantian pemain lawan. Park Hang-seo terbukti jeli melihat situasi di atas lapangan.

Pada menit ke-80, Park Hang-seo melakukan pergantian taktik. Striker Tranh Danh Trung yang baru masuk dititipi secarik kertas yang lantas diserahkan ke Nguyen Quang Hai.

Media Sport5 lantas mengungkap kertas yang diberikan ke Nguyen Quang Hai ternyata berisi strategi perubahan formasi ke 3-4-3 untuk menekan Timnas Indonesia di menit akhir.

© http://sport5.vn
Coretan formasi dari pemain Vietnam Copyright: http://sport5.vnCoretan formasi dari pemain Vietnam

Walhasil, Vietnam mampu mencetak gol di menit-menit terakhir. Tanpa mengurangi rasa hormat, Indra Sjafri tidak punya yang seperti ini, ia masih saja terpaku dengan cara main yang sama sepanjang laga.

Satu lagi, ini soal federasi. Kegagalan Ezra Walian membela Timnas Indonesia U-23 di kualifikasi Piala Asia menjadi bukti kurang tertibnya PSSI dalam urusan administrasi. Hal itu juga secara tak langsung, memengaruhi pikiran para Skuat Garuda Muda. Hasilnya? 0-4 dari Thailand.

PSSI masih saja grusah-grusuh. Tapi setidaknya, sepak bola Indonesia mendapatkan buah manis pelajaran dari semua ini, kita dapat trofi, euforia, pelajaran, sekaligus (lagi-lagi) kegagalan dalam satu station momen rasa. Kapan lagi, kan?

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Timnas Indonesia U-23 dan Olahraga Lainnya di FOOTBALL265.COM

588