In-depth

VAR, Kerugian Persija, dan Sebuah Polemik di Sepak Bola Indonesia

Jumat, 29 Maret 2019 15:05 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Lanjar Wiratri
© INDOSPORT
Logo Liga 1 2019. Copyright: © INDOSPORT
Logo Liga 1 2019.
Realistis

Penggunaan VAR tidak selalu disambut dengan hangat. Ada pula yang pesimistis VAR bisa hadir di kompetisi sepak bola Indonesia.

Direktur Bagian Olahraga ANTV, Reva Deddy Utama pesimistis sekaligus realistis VAR bisa diterapkan di Indonesia. ia menganggap teknologi dan infrastruktur di Indonesia belum memadai.

“Pakai VAR itu diperlukan sekurangnya 20 kamera dalam satu pertandingan. Stadion di Indonesia memasang 8 kamera saja sudah sulit,” ujar Deddy seperti dikutip dari Tirto.

“VAR juga menuntut kamerawan dengan kemampuan yang bagus. Kamerawan kita belum bisa mengoperasikan kamera secara detail seperti di World Cup sekarang.”

© FIFA.com
Video Assistant Referee. Copyright: FIFA.comVideo Assistant Referee.

Sementara itu, biaya penggunaan VAR juga tidak murah. Presiden LaLiga Spanyol, Javier Tebas membeberkan biaya penggunaan VAR bisa mencapai 420.000 poundsterling (Rp8 miliar) untuk satu stadion.

Di kompetisi sepak bola Eropa, VAR idealnya dipasang dipasang di 280 stadion. Biaya yang dibutuhkan sekitar 118 juta poundsterling (Rp2 triliun) untuk kontrak 3 tahun.

Polemik VAR balik lagi ke tangan PT LIB. Mereka tentu yang lebih tahu soal internal keuangan mereka untuk menghadirkan VAR.

Jangan sampai VAR justru membuat gelaran liga tersendat-sendat. Menurut pecinta sepak bola Indonesia yang budiman, sudah perlukah VAR hadir di Indonesia?

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Olahraga Lainnya di FOOTBALL265.COM