FOOTBALL265.COM - Arema FC mendukung penuh opsi untuk menghentikan pertandingan sebagai teguran kepada suporternya, saat menjamu Kalteng Putra di babak semifinal Piala Presiden, Selasa malam nanti. Kemungkinan itu cukup terbuka, jika mengacu pada regulasi yang tertuang di kompetisi Liga 1 musim lalu.
Wasit maupun perangkat pertandingan berhak menghentikan jalannya laga jika mendengar nyanyian bernada ejekan dari suporter.
"Kalau instrumen itu diperlukan, tentu kami mendukung secara penuh. Semua kembali kepada perangkat pertandingan," papar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.
Upaya itu sebagai bentuk teguran keras kepada Aremania atas perilaku yang belum berubah. Seperti yang tersaji di Stadion Patriot Bekasi, saat Aremania masih melontarkan nyanyian bernada ujaran kebencian dan ejekan di tengah laga kontra Bhayangkara FC.
"Tapi, kami sangat berharap tidak sampai demikian. Karena, sejumlah pihak akan dirugikan jika pertandingan dihentikan," papar eks jurnalis tersebut.
"Dan kami juga tidak pernah berhenti untuk memberikan himbauan atas kondisi itu. Yang jelas, kami berharap agar perilaku negatif itu tidak terjadi dan merugikan tim lagi," sambung dia.
Arema FC sudah menanggung dosa suporternya hingga Rp 125 juta, buntut sanksi denda atas pelanggaran yang dilakukan suporter pada dua laga Grup E lalu.
Denda Rp50 juta dialami Arema FC saat menjamu Barito Putera, plus Rp75 juta dan teguran keras saat melawan Persela Lamongan, Februari lalu.
Ikuti terus Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga lainnya di FOOTBALL265.COM