FOOTBALL265.COM - Patrice Evra harus berurusan dengan Kejaksaan menyusul insiden penghinaan diduga homofobia yang dilakukannya terhadap Paris Saint-Germain (PSG), saat klub Prancis tersebut disingkirkan Manchester United di leg kedua 16 besar Liga Champions 2018/19.
Salah satu sumber mengatakan kepada media AFP bahwa pihak yang berwajib sudah membuka proses investigasi setelah menerima keluhan dari sejumlah pihak, termasuk grup dan aktivis pembela hak para kaum gay di Prancis.
Dua grup tersebut adalah Stop Homophobia dan Mousse, didukung oleh Rede (Rouge) Direct yang merupakan asosiasi eks pemain klub sepak bola amatir Paris Foot Gay. Para jaksa nantinya akan menetapkan tuntutan hukum yang pantas untuk mengganjar Evra.
“Ini adalah sebuah kepuasan tersendiri bagi Red Direct, bagaimana para jaksa merespons dengan cepat. Mereka akan memutuskan langkah hukum untuk Evra,” ucap salah satu perwakilan Red Direct, Julien Pontes, seperti diberitakan portal berita sepak bola The42.
Sebelumnya, Evra mendapat banyak kritik akibat ucapan dalam videonya yang diduga menyinggung kaum homoseksual gay saat merayakan kekalahan PSG. Ia bahkan sudah membantah dan memberi klarifikasi terkait hal tersebut.
“Dalam video itu saya menggunakan kata ‘percaya diri’. Namun, media menerjemahkannya seolah-olah saya menentang kaum gay. Saya bukan homofobia karena Anda tahu siapa saya, Saya mencintai semua orang,” ucapnya lewat akun Instagram-nya beberapa waktu lalu.
Evra mengatakan media-media Prancis hanya salah persepsi soal ucapannya dan berusaha menjatuhkan dirinya. Namun ia tidak lupa tetap meminta maaf jika memang videonya ternyata menggemparkan dan merisaukan banyak pihak.
Ikuti Terus Berita Sepak Bola dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di FOOTBALL265.COM