Liga Indonesia

3 Faktor Dejan Antonic Bisa Didepak ‘Los Galacticos’ Madura United Sebelum Liga 1 2019

Selasa, 16 April 2019 08:12 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Alfredo Vera melakukan protes ke wasit. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Alfredo Vera melakukan protes ke wasit.
Gagal di Kratingdaeng Piala Indonesia

Gagal di Kratingdaeng Piala Indonesia

Kegagalan meraih juara Piala Presiden 2019 rupanya membuat manajemen klub mulai pasang alarm kepada pelatih Dejan Antonic.

Dari 3 ajang yang ditargetkan meraih prestasi, satu telah lepas. Kini, dua sisanya telah menanti dan tidak boleh lagi dilewatkan oleh Madura United.

"Saya bilang ada tiga trofi di tahun ini, Piala Presiden, Liga 1, dan Piala Indonesia. Satu sudah lewat nih, jadi dua ini tidak boleh dilewatkan, itu target manajemen karena reward-nya tampil di Asia," kata Manajer Madura United, Haruna Soemitro.

Ajang Kratingdaeng Piala Indonesia menjadi target utama Madura di musim 2019 ini. Manajemen telah merencanakan hal itu sejak jauh hari apalagi hadiah yang ditawarkan sangat menggiurkan, yakni tampil di Piala AFC 2020.

Kalah dari Persebaya

Madura United tersingkir di semifinal Piala Presiden 2019 setelah kalah dua kali dari Persebaya Surabaya, baik kandang maupun tandang, dengan agregat 4-2.

Laskar Sapeh Kerab dipermalukan 0-1 di kandang sendiri dan kalah 2-3 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. Dua kekalahan ini tentu menjadi catatan buruk bagi Dejan Antonic.

Pelatih asal Serbia itu diberi kesempatan kedua pada babak 8 besar Kratingdaeng Piala Indonesia 2018/19 yang mana Madura United akan kembali berjumpa Persebaya Surabaya.

Jika kembali menelan kekalahan, bukan tidak mungkin nasib Dejan Antonic bakal bernasib seperti Fabio Lopez di Borneo FC yang harus angkat koper sebelum Liga 1 2019 bergulir, terlebih manajemen telah memberikan sinyal bahaya.

"Ini seperti remedial dalam ujian (hasil undian babak delapan besar Piala Indonesia). Jadi saya pikir remedial yang ketiga dan keempat ini tidak boleh gagal lagi, kalau gagal lagi itu kebangetan, itu saja," kata Haruna.