Daley Blind, Bukti Buruknya Aksi Transfer Manchester United Pasca Sir Alex
Hal terakhir ialah karakter bermain Blind di mana ia seorang versatile. Pemain asal Belanda itu dapat beroperasi di setidaknya empat posisi, yaitu bek-sayap kiri, gelandang bertahan, bek kiri, dan bek tengah.
Peran pertama yang membuat nama Blind harum. Dia berperan sebagai wing-back kiri bersama Timnas Belanda di Piala Dunia 2014. Aksi yang paling dikenang kala itu ialah sebuah assist cantik untuk gol indah Robin van Persie melawan Spanyol di partai pembuka grup.
Untuk gelandang bertahan, Blind sering memerankannya sejak level junior hingga di musim-musim perdananya di Man United. Kemudian, ketika Louis van Gaal bertugas di Old Trafford, Blind kerap dipasang sebagai bek kiri.
Sementara itu, bek tengah juga dicicipi Blind di Man United ketika klub itu mengalami krisis pemain di posisi tersebut akibat cedera. Intinya, di posisi manapun, ia tidak mengecewakan para pelatihnya.
Ironis bagi Man United, gara-gara pertimbangan transfer yang tak matang, mereka gagal menikmati era keemasan Blind yang sekarang justru menguntungkan Ajax.
Legenda sepak bola Belanda, Marc Overmars, bahkan menyebut Blind sebagai kunci di pertahanan Ajax, bukan De Ligt yang belakangan dipuja banyak orang.
"Perekrutan Blind penting bagi De Ligt karena saya tahu ia senang bermain bersama Daley di Timnas Belanda," kata Overmars.
Maka, wajar fans Man United kembali meraung merindukan Blind usai gelaran leg pertama semifinal Liga Champions 2018/19 antara Tottenham vs Ajax.
Sementara Man United telah kebobolan 50 gol di EPL musim ini, terburuk sepanjang sejarah klub di era Premier League, mantan pemain mereka yang disia-siakan justru berada di ambang juara Liga Champions 2018/19.