In-depth

Jelmaan Kolonel Hannibal Smith The A-Team dalam Diri Robert Rene Alberts

Senin, 6 Mei 2019 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
© INDOSPORT
Robert Rene Albert saat masih menukangi PSM Makassar. Copyright: © INDOSPORT
Robert Rene Albert saat masih menukangi PSM Makassar.
Fondasi Masa Depan Persib di Tangan Robert?

Bagaimana dengan Robert Rene Alberts? Apakah pelatih berkebangsaan Belanda tersebut akan bernasib serupa dengan para pendahulunya? Atau justru sebaliknya, menjadi pelatih asing pertama yang mengantarkan Persib ke podium juara Liga Indonesia?

Robert diketahui telah meneken kontrak berdurasi dua tahun plus opsi perpanjangan setahun bila dianggap sukses di Persib. Komentarnya di sesi perkenalan, Jumat (3/5/19) kemarin, benar-benar penuh keyakinan bahwa dirinya akan bertahan lebih dari semusim di Bandung.

"Kami akan mengembangkan pemain yang ada. Kami terlalu cepat jika mengubah komposisi pemain sekarang. Kami baru akan melihat di level selanjutnya pada musim mendatang," kata Robert.

Menilik rekam jejak sewaktu melatih PSM Makassar selama 2,5 musim (termasuk paruh musim ISC A 2016), Robert diberi keleluasaan untuk membangun tim, bahkan mempersiapkan fondasi masa depan seiring keterlibatan di akademi klub (U-16 dan U-19).

Manajemen dan suporter PSM bahkan tidak uring-uringan dan menunjuk Robert sebagai biang kerok kegagalan menjuarai Liga 1 2017. Mereka batal juara meski sempat menguasai puncak klasemen selama berpekan-pekan sebelum disalip Bhayangkara FC di tikungan terakhir.

Buntutnya, PSM harus puas menduduki urutan ketiga klasemen akhir Liga 1 2017 di bawah Bhayangkara dan Bali United. Apa yang dilakukan manajemen PSM? Bukan mendepak Robert, melainkan mendukung penuh sang pelatih yang sudah mengantongi fondasi tim.

Semusim berselang, PSM lagi-lagi mendominasi papan atas Liga 1 2018. Mereka hampir juara sebelum ditikung Persija Jakarta, tapi prestasi klub mengalami peningkatan dengan menempati posisi runner-up serta menyabet tiket Piala AFC.

Sayang, kebersamaan Robert dan PSM mesti berakhir di pengujung 2018 karena alasan non-teknis. Dia boleh saja tidak lagi menukangi Marc Klok dkk., tapi warisan berupa fondasi tim kini bisa dinikmati oleh penggantinya, Darije Kalezic.