'Deklarasi Kemenangan' atas Liverpool dari Lionel Messi Bukti Kesombongan Barcelona
Setelah leg pertama, Liverpool pulang ke Anfield bak memberi pekerjaan rumah kepada Barcelona, yaitu berupa bagaimana cara mengatasi kecepatan pemain Liverpool.
PR itu tak terselesaikan. Lebih parah, Barca justru masuk dalam strategi permainan Liverpool ala Jurgen Klopp.
Tidak seperti pekan lalu, Liverpool membiarkan Barcelona menguasai bola. Terbukti, tim tamu membuat 57 persen penguasaan bola.
Kemudian, berbekal kecepatan, Liverpool kembali memanfaatkan kesulitan para bek Barcelona lewat skema serangan balik. Sebuah kelemahan yang sudah terdeteksi awak The Reds dari leg pertama.
Sebaliknya, Liverpool menyelesaikan PR sendiri terkait haruskah mereka menjaga ketat Messi, sosok yang membobol gawang mereka dua kali pada leg pertama.
Jawaban dari persoalan itu berupa kata tidak. Ketimbang berkonsentrasi menjaga pergerakan Messi, Liverpool memilih fokus pada kekuatan sendiri sekaligus membenahi diri.
Virgil van Dijk dkk. membiarkan adanya ruang bagi Messi untuk mengancam, terbukti lewat lima tembakan yang berhasil sang megabintang lepaskan dini hari tadi.
Akan tetapi, Liverpool terus berpedoman pada kecepatan mereka yang merupakan kekuatan tim, sekaligus memastikan tidak ada kesalahan minor dari lini pertahanan.
Pada akhirnya, Barcelona mesti belajar dari kegagalan mereka ke final Liga Champions beberapa tahun terakhir. Kekalahan gara-gara comeback fantastis lawan mereka, yaitu AS Roma (perempatfinal 2017/18) dan Liverpool wajib dijadikan peringatan bahwa pantang berpesta sebelum kemenangan dipastikan.
Baca berita sepak bola Liga Champions dan olahraga lainnya di FOOTBALL265.COM.