FOOTBALL265.COM - Keuntungan yang mungkin akan dirasakan Timnas Indonesia, usai memilih beruji coba dengan Yordania dan Vanuatu pada 11 hingga 16 Juni 2019 mendatang.
Diketahui sebelumnya, Timnas Indonesia dipastikan melakukan pertandingan persahabatan bertajuk FIFA match day melawan Yordania pada 11 Juni di Amman International Stadium, serta kontra Vanuatu pada 16 Juni di Stadion Gelora Bung Karno.
Dua pertandingan tersebut akan dimanfaatkan Timnas Indonesia, jelang bersaing di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 bulan September mendatang.
Meski tampil di kompetisi yang cukup penting yakni Kualifikasi Piala Dunia, namun banyak pencinta sepak bola Nasional merasa heran dengan pemilihan calon lawan Timnas di laga uji coba kali ini.
Pasalnya dua negara yang jadi lawan tersebut kurang begitu popular dalam hal sepak bola, terlebih Vanuatu yang saat ini berada cukup jauh dari level Timnas Indonesia di ranking FIFA.
Namun meski mendapat banyak kritikan serta tanda tanya tentang lawan Timnas di laga uji coba nanti, sejatinya dua uji coba yang bakal di lakukan Timnas Indonesia nanti dapat memberikan sejumlah keuntungan baik dari segi teknis maupun non-teknis.
Salah satunya tentu mental bermain yang memang kurang terlatih, terlebih saat melawan tim-tim asal Timur Tengah. Lebih lengkapnya, berikut FOOTBALL265.COM coba mengulas 3 keuntungan Timnas Indonesia beruji coba dengan Yordania dan Vanuatu.
1. Menambah Pengalaman Tanding
Keuntungan pertama bisa dilihat dari mental bertanding yang bisa dirasakan para pemain Timnas Indonesia, terlebih jika bermain di luar kandang sendiri.
Diketahui jika laga kontra Yordania nanti bakal berlangsung away, alias berada di luar Indonesia. Sehingga partai ini akan sangat berguna untuk melatih mental Timnas Indonesia, yang memang dikenal jago kandang dan jago di kawasan ASEAN.
Apalagi dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2022 nanti, kemungkinan Timnas Indonesia akan berada satu grup dengan wakil Timur Tengah, sehingga melawan Yordania bisa menjadi pilihan tepat untuk mengetahui ciri dan gaya permainan tim lawan.
"Pot satu itu isinya negara Arab, makanya kita pilih salah satu simulasi negara Arab dan satu lagi ASEAN atau Asia. Kalau ASEAN kita sudah tahu lah seperti apa. Jadi kita cari simulasi tim yang (levelnya) di atas kita dan di bawah kita dengan selisih pertandingannya lima hari," ucap asisten pelatih Timnas Indonesia saat ini, Yeyen Tumena.