In-depth

Amedspor dan Etnis Kurdi, Sebuah Politik Pahit di Lapangan Hijau

Kamis, 16 Mei 2019 18:39 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© ANF
Lambang klub Amed SK. Copyright: © ANF
Lambang klub Amed SK.
Sejarah Panjang Konflik Turki-Kurdi

Konflik yang terjadi antara etnis Kurdi dan Turki berakar dari puluhan tahun yang lalu, tepatnya pada masa selesai Perang Dunia I. 

Saat itu negara-negara Barat dan Kerajaan Ottoman Turki berusaha membagi wilayah yang kini kita kenal dengan Turki. 

Setelah Kesultanan Ottoman runtuh, muncul tokoh nasionalis bernama Mustafa Kemal Ataturk. Mustafa Kemal berjuang melawan kaum imperialis barat yang ingin memecah wilayah Turki. 

Demi mendirikan negara baru bernama Republik Turki, Mustafa Kemal meminta dukungan dari etnis Kurdi yang mendiami tenggara wilayah Turki. 

Sebagai gantinya, Mustafa Kemal yang dijuluki Ataturk (Bapak Bangsa Turki) menjanjikan etnis Kurdi wilayah tenggara untuk dikuasai sepenuhnya. 

Perang berakhir dan negara Turki berdiri pada 1934. Jutaan warga Kurdi mendiami wilayah tenggara dipimpin oleh sosok nasionalis, Mustafa Kemal Ataturk. 

Namun seiring waktu, Republik Turki ingin menghapus segala identitas etnis Kurdi dan menggantikannya dengan Turki. 

Belasan juta jiwa etnis Kurdi dilarang menggunakan bahasa mereka di media, televisi, sampai panggung politik. 

Gerakan perlawanan pun lahir. Dipimpin oleh Abdullah Ocalan, berdiri Partai Pekerja Kurdistan pada tahun 1978. Partai beraliran Marxist ini terus merongrong kekuasaan dari pemerintah Turki sampai akhirnya dicap kelompok separatis dan teroris. 

PKK yang dimpin oleh Ocalan memiliki tujuan untuk menyatukan etnis Kurdi yang tersebar di negara-negara Timur Tengah ke dalam negara di wilayah tenggara di Turki.  

Perjuangan bersenjata pun dilakukan. Namun, setelah perjuangan panjang, Ocalan akhirnya ditangkap oleh Intelejen Turki dan CIA. Ia divonis mati pada tahun 1999 sebelum akhirnya diubah menjadi hukuman seumur hidup (aturan hukum diubah menyusul Turki yang masuk Uni Eropa). 

Beberapa tahun belakangan ini ketegangan di antara Turki dan Kurdi mulai mereda seiring menangnya Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) di Turki. Walau begitu, konflik masih terjadi di sejumlah tempat hingga saat ini. 

Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Internasional dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di FOOTBALL265.COM