FOOTBALL265.COM - Kemenangan PSS Sleman atas Arema FC memang sedikit ternoda karena kerusuhan kedua kelompok suporter. Meski memenangkan pertandingan dengan skor 3-1 atas Arema, PSS Sleman nyatanya menyesal dan menyayangkan karena kericuhan terjadi di laga pembuka kompetisi sepak bola Indonesia, Liga 1 tersebut.
Tak hanya sekali, kericuhan antar suporter mewarnai laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo ini setidaknyya tercatat lebih dari empat kali kericuhan pecah antara oknum suporter.
Bahkan akibat kericuhan terjadi laga PSS vs Arema FC sempat dihentikan sementara oleh wasit di menit 32. Sebab kedua suporter terus melakukan lemparan baik botol dan pecahan keramik ke arah stadion.
Menanggapi insiden ini, pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro angkat bicara. Dia sangat menyesal karena kericuhan terjadi di laga pembukaan Liga yang seharusnya memberikan hiburan.
"Sebenarnya kita juga menyayangkan kejadian itu, saya pikir pihak berwenang sudah mengantisipasinya dan kenapa terjadi pastinya sudah tau disana kenapa terjadi seperti itu," ucap Seto.
Seto menilai kejadian ini seharusnya tak terulang. Dia ingin sepak bola Indonesia ke depannya tidak ada lagi kericuhan antar oknum suporter.
"Saya pikir ini untuk pembelajaran semuanya dari semua suporter, dan semuanya aja lebih bersikap dewasa," tambah Seto.
"Harapannya ini tidak terulang lagi karena ya kebetulan pertandingan pembukaan jadi seperti ini sangat disayangkan, tapi ini sudah terjadi, mudah-mudahan kedepannya akan lebih baik," tutupnya.
Akibat kerusuhan di laga PSS vs Arema FC pada laga perdana Liga 1 2019, beberapa suporter hingga wartawan yang meliput pertandingan tersebut ikut terluka.
Progres Pembangunan Stadion BMW 3 Bulan Setelah Peletakan Batu Pertama
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia Lainnya di INDOSPORT