FOOTBALL265.COM - Arema FC menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Disiplin PSSI terkait potensi adanya sanksi sebagai imbas dari insiden kerusuhan suporter pada laga pembuka Shopee Liga 1 2019 kontra PSS Sleman, Rabu (15/5/19) lalu.
Mengacu pada kasus serupa di tahun-tahun sebelumnya, bayangan sanksi cukup berat hampir pasti akan menimpa PSS Sleman, sebagai tuan rumah yang seharusnya bisa menjamin keamanan dan kenyamanan penonton selama pertandingan.
Sedangkan Arema juga dibayangi hal serupa sebagai buntut Kerusuhan yang terjadi antar suporter. Pasalnya, keberadaan suporter beserta tingkah lakunya, tidak lepas dari keterkaitan dengan klub.
"Terkait potensi sanksi, kami tidak tahu. Terserah Komdis PSSI menilainya bagaimana," tandas General Manager Arema FC, Ruddy Widodo.
Seperti halnya PSS, pihak Arema juga pasti segera mengirimkan susunan kronologi menurut versi masing-masing. Dua persepsi itu akan diselaraskan dengan penyusunan laporan dari pihak keamanan dalam hal ini kepolisian, serta pandangan Komdis sendiri.
"Kalau kronologi, pasti pihak kepolisian yang lebih tahu bagaimana," tandas Ruddy.
"Feeling kami, insiden itu tidak lepas dari adanya provokator. Karena hubungan kedua suporter selama ini cukup baik," sambungnya.
Pada laga pembuka Liga 1 itu, PSS Sleman menutupnya dengan kemenangan 3-1 atas Arema FC.
Laga kedua tim itu juga sempat terhenti lebih dari 30 menit saat skor imbang 1-1 di menit 29, imbas dari meluasnya kerusuhan di tribun penonton.
Baca berita sepak bola Liga 1 2019 dan olahraga lainnya di FOOTBALL265.COM.