In-depth

Tarik-Ulur Rebutan Klub dan PSSI, Jangan Sampai Pemain Jadi Korban

Minggu, 26 Mei 2019 14:15 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Indra Citra Sena
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kepala Humas dan Promosi PSSI, Gatot Widakdo. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Kepala Humas dan Promosi PSSI, Gatot Widakdo.
Cari Win Win Solution

Memang bukan hanya Persija yang harus memutar otak dengan situasi semacam ini. Tim-tim lain pun merasakan hal serupa dan kehilangan pemain di tengah kompetisi bisa merusak tatanan skema permainan serta konsistensi performa mereka.

Menanggapi hal ini, Direktur Media dan Promosi Digital PSSI, Gatot Widagdo, bahwa hingga kini pihaknya belum menerima surat keberatan soal pemanggilan pemain. Pemanggilan PSSI ke timnas Indonesia sudah sesuai prosedur dan hasil diskusi dengan klub-klub peserta Liga 1.

"Saat ini belum ada surat resmi terkait penolakan pemain. Kami pasti sudah melakukan komunikasi dengan klub soal pemanggilan pemain," ucap Gatot kepada INDOSPORT.

Sementara itu, legenda timnas Indonesia, Supriyono Prima, menilai hal seperti ini seharusnya tidak kembali terjadi. Dia minta kedua pihak, baik PSSI maupun klub, agar jangan sampai menjadikan pemain sebagai korban.

"Kompetisi kan untuk timnas, kemudian kita itu sudah harus selalu menyesuaikan agenda AFC dan FIFA matchday. Kalau semua pada mau bikin aturan sendiri ya repot,' tegas Supriyono.

"Intinya PSSI harus tegas karena pencapaian tertinggi pemain adalah mengenakan jersey timnas. Jangan sampai pemain jadi korban, bingung memutuskan yang mana," katanya melanjutkan.

"Sungguh dilematis. Di satu sisi, mereka ingin membela Indonesia sebagai kebanggaan, tapi di sisi lain mereka juga punya tanggung jawab ke klub karena digaji. Semua harus ada solusinya," tandas Supriyono.