FOOTBALL265.COM - Arema FC sudah harus siap-siap dipanggil Komisi Disiplin PSSI, imbas dari menyalanya flare yang dilakukan Aremania usai laga menjamu Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan, Senin 27 Mei 2019 kemarin malam.
Pelanggaran regulasi itu disinyalir sebagai sebuah euforia kemenangan yang berlebihan. Pasalnya, kemenangan 3-2 atas Persela mengakhiri kekalahan beruntun tim Singo Edan pada dua pekan awal kompetisi.
"Pada akhirnya, klub yang kembali menanggung kerugian. Kami sangat menyayangkan aksi menyalakan flare itu," Abdul Haris memaparkan ke media.
Dia pun heran dengan masih adanya perilaku negatif yang dilakukan suporter. Padahal, panitia pelaksana (Panpel) maupun manajemen Arema berulang kali melakukan sosialisasi melalui media, agar pelanggaran regulasi itu tidak lagi terjadi.
"Kalau dilakukan terus-terusan, maka denda yang ditanggung klub semakin besar," keluh Ketua Panpel Arema FC tersebut.
Panpel pun semakin geram dengan perilaku negatif yang turut merugikan klub. Yang lebih miris, pelanggaran itu sudah terhampar jelas justru saat Arema FC menggelar laga home pertamanya di musim ini.
"Aremania sejati pasti sayang kepada klubnya. Saya yakin, yang menyalakan flare itu bukan Aremania," kritik dia.
Sebelumnya, Arema FC sudah dijerat sanksi berupa denda sebesar Rp 75 juta. Denda itu dijatuhkan Komdis akibat ulah Aremania yang terlibat kerusuhan pada laga pembuka Liga 1 Indonesia dengan suporter PSS Sleman hingga menyebabkan laga terhenti selama 55 menit di Stadion Maguwoharjo, 15 Mei yang lalu.