FOOTBALL265.COM – Momen unik terjadi usai laga final Liga Europa 2018/19 yang mempertemukan Chelsea dan Arsenal pada Kamis (30/5/19) dini hari tadi.
Saat anggota tim The Blues merayakan kemenangan di tengah lapangan, Ross Barkley menahan sang pelatih, Maurizio Sarri, yang mengeluarkan cerutunya di atas lapangan.
Momen itu dimulai ketika Sarri mengeluarkan cerutu dari sebuah tabung kecil dan memamerkannya kepada staf tim Chelsea. Hal tersebut mulanya hanya mengundang perhatian penjaga gawang muda, Jamie Cumming.
Namun, hal itu sekejap mendapat perhatian Barkley yang ada di dekatnya. Gelandang Timnas Inggris itu kemudian menahan tangan Sarri dan seolah ingin memastikan bahwa itu benar-benar cerutu.
Setelahnya, gelak tawa muncul di antara Barkley dan Sarri. Pemain sepak bola lain seperti Pedro Rodriguez juga tertangkap kamera sedang tertawa usai momen tersebut.
Pelatih sepak bola asal Italia itu memang dikenal sebagai perokok berat dan dikabarkan bisa menghabiskan 80 batang per harinya.
Sarri pulling out a cigar on the pitch is highlight of the season😂 #EuropaLeague #UELfinal pic.twitter.com/5DKrN77q4R
— Sam Dixon (@samdixon013) May 29, 2019
Chelsea sendiri keluar sebagai juara dengan skor akhir 4-1. Olivier Giroud mencetak gol pembuka di menit ke-49 usai memanfaatkan umpan silang Emerson Palmieri. Ia mengalahkan Laurent Koscielny dalam situasi duel dan menaklukkan Petr Cech di tiang dekat sebelah kanan gawang.
The Blues kemudian memperbesar keunggulan lewat gol Pedro (60’) dan penalti Eden Hazard lima menit berselang. Meski Alex Iwobi sempat memperkecil ketinggalan pada menit ke-69, Hazard berhasil memastikan kemenangan Chelsea lewat tendangan jarak dekatnya pada menit ke-72.
Arsenal bukan tanpa perlawanan kala menghadapi anak asuh Sarri. Setelah kebobolan empat gol, anak asuh Unai Emery melancarkan gempuran berbahaya. Namun, peluang terbuka dari Pierre-Emerick Aubameyang dan Joseph Willock masih belum menemui sasaran.
Gelar ini menjadi yang pertama untuk Sarri dalam 29 tahun kariernya sebagai pelatih sepak bola. Di sisi lain, Arsenal memperpanjang rekor buruknya dengan tak pernah menang di partai puncak kompetisi Eropa sejak 1995.