Bola Internasional

Nico Yennaris, Pesepakbola Muda yang 'Terbuang' di Inggris Malah Dinaturalisasi oleh China

Kamis, 30 Mei 2019 22:13 WIB
Editor: Juni Adi
© Chinadaily.com
Nico Yennaris saat bermain untuk Beijing Sinobo Guoan. Copyright: © Chinadaily.com
Nico Yennaris saat bermain untuk Beijing Sinobo Guoan.

FOOTBALL265.COM - Sebuah kejutan dibuat oleh pelatih Timnas China, Marcello Lippi jelang menghadapi pertandingan uji coba melawan Filipin dan Tajikistan pada bulan Juni mendatang.

Juru taktik berusia 71 tahun itu membuat sejarah baru di sepak bola China, lantaran memanggil pemain naturalisasi untuk pertama kalinya ke tim nasional.

Padahal federasi sepak bola China, CFA sempat bersikap keras untuk tidak memanggil pemain naturalisasi ke tim nasional, meski banyak yang mendukungnya.

Namun seiring berjalannya waktu dan ambisi besar China untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar, kebijakan tersebut mulai luntur.

CFA kemudian memberi keleluasaan kepada Lippi untuk memanggil pemain berkualitas ke dalam tim nasional, termasuk pemain yang berstatus naturalisasi warga China, yakni Nico Yennaris.

Produk Binaan Arsenal

Nico Yennaris sendiri merupakan pesepak bola kelahiran Leyonstone, Inggris pada 24 Mei 1993 lalu. Ia mendapat paspor China berkat program naturalisasi melalui darah sang ibu. Ayah Nico adalah orang Siprus, sedangkan ibunya China.

Pemain berposisi gelandang itu, memulai perjalanan karier sepak bolanya bersama akademi salah satu klub asal kota London, Arsenal, kala ia masih berusia delapan tahun pada 2001 silam.

Bergabung dengan akademi klub sepak bola favoritnya, membuat pemain yang berposisi asli sebagai gelandang bertahan ini merasa bersemangat. Hal itu dibuktikan kala ia melakoni setiap sesi latihan.

Bagi Nico, bergabung dengan Arsenal merupakan impiannya sejak lama. Ia pernah menjadi mascot tim kala Arsenal menjalani laga Capital One melawan Coventry tahun 2000.

Bermodal kebanggaan tersebut, Nico bertekad untuk tembus tim utama Arsenal. Ia pun menunjukan grafik permainan yang menanjak di tim junior, hingga akhirnya diberi kepercayaan naik level membela tim reserves Arsenal pada Februari 2010.

Nico Yennaris yang terus menunjukkan performa impresif, mendapat buah manis dari perjuangannya itu. Ia mendapat kontrak profesional pertamanya oleh Arsenal pada Juli 2010.

Arsitek The Gunners kala itu, Arsene Wenger, memberikan appresiasi tersendiri bagi performa pemain hasil produk akademi Arsenal ini. Menurutnya, Nico adalah salah satu pemain yang bisa menjadi panutan baik didalam maupun diluar lapangan.

Nico sendiri menjalani pertandingan debutnya bersama dengan tim utama Arsenal pada 25 Oktober 2011, kala Arsenal melawan Bolton Wanderers pada laga lanjutan Piala Liga.

Pada 9 Januari 2012, pemain kelahiran ia kembali mendapat kesempatan bermain di Piala FA. Kala itu ia masuk menggantikan Francis Coquelin, melawan Leeds United. Di akhir laga, Arsenal menang dengan skor 1-0.

Selang beberapa pekan kemudian, kesempatan Nico untuk bermain di kompetisi yang lebih bergensi pun datang. Pada 22 Januari 2012, ia melakoni debutnya bermain di Premier League kala Arsenal melawan Man United.

Masuk pada babak kedua menggantikan Johan Djourou yang cedera, Nico sukses memberikan penampilan apik pada pertandingan tersebut.

Sayangnya, setelah pertandingan tersebut performanya sedikit menurun sehingga ia pihak klub memutuskan untuk meminjamkannya ke Notts County.

Sekembalinya dari Notts County, Nico belum juga mampu mengembalikan permainan terbaiknya. Sehingga ia kembali dipinjamkan ke beberapa klub seperti Bournemouth tahun 2013.

Tak menunjukan prosfek yang signifikan, Nico pun akhirnya dijual permanen oleh The Gunners ke klub Championship, Brentford tahun 2014 dengan mahar 88 ribu poundsterling (Rp1,6 miliar).

Di Brentford, ia menjadi pilihan utama. Total ia mencatatkan 157 penampilan, mencetak 12 gol dan 9 assist. Namun hal tersebut belum cukup membuat karier Nico di Brenford aman.

Hijrah ke China

Dia dipinjamkan ke Wycombe tahun 2015, sebelum akhirnya hijrah ke China memperkuat BJ Sinobo Guoan pada Januari 209 lalu. Beruntung bagi Beijing Guoan, karena saat mendapatkan Nico bertepatan dengan rampungnya proses naturalisasi dia. 

Nico Yennaris tak sendiri, proses naturalisasinya selesai bersama satu pemain lain yakni John Hou  Sæter. dari Norwegia. Keduanya pun langsung mendapat nama China. Nicholas Yennaris dipanggil dengan Li Ke, dan Hou Yongyong untuk John Hou.

Keputusan meninggalkan Arsenal dan paspor Inggris, meski ia sempat memperkuat tim junior Timnas Inggris U-19, U-18 dan U-17 rupanya tidak berakhir sia-sia.

Karena kemampuan pemain bernama lengkap Nicholas Harry Yennaris itu diakui di China, hingga dipanggil ke Timnas China oleh Marcello Lippi.

Sejauh ini, Nico telah bermain sebanyak 8 pertandingan untuk Sinobo Guoan dan telah mencetak 2 gol di Liga Super China (CSL). Sebelum dipanggil ke Timnas, manajer klub Sinobo Guoan, Li Ming telah memprediksinya.

"Dia bermain di beberapa posisi di lini tengah dan memainkan sepakbola berkualitas tinggi di lapangan," kata Li Ming, yang juga merupakan mantan gelandang internasional China.

"Saya yakin penampilannya yang luar biasa di Guoan akan diakui dan dia berada di masa jayanya dan mampu memainkan peran penting dalam tim nasional," lanjutnya.

Keputusan CFA untuk memberi kebebasan pemain naturalisasi dipanggil ke tim nasional juga jadi alasan Lippi bertahan. Sebelumnya, mantan pelatih timnas Italia itu memutuskan untuk mundur usai China tersingkir dari babak perempatfinal Piala Asia 2019 lalu di Uni Emirat Arab.

Pasukan Lippi di kejuaraan kontinental itu memiliki usia rata-rata tertua, dari 24 negara yang bertanding dan sangat membutuhkan peremajaan skuat menjelang upaya China untuk mengamankan tempat di Piala Dunia Qatar tahun 2022.