PSIS Semarang turun dengan trisula andalannya, yakni Silvio Escobar, Hari Nur Yulianto, dan Septian David Maulana. Untuk nama terakhir, ia diturunkan di posisi penyerang kanan.

Sebagai pemain yang beroperasi di sektor sayap, Septian tidak malas untuk bergerak ke tengah dan turun ke belakang. Ini yang menjadikan Septian lebih liar ketimbang Escobar yang terlihat hanya aktif di sekitaran kotak penalti.

Pada menit 57, pergerakan Septian di area tengah yang dilanjutkan umpan parabola berbuah peluang manis kapten Hari Nur Yulianto. Namun sayangnya, tembakan voli Hari Nur masih bisa dibendung kiper Abdul Rohim yang tampil tidak kalah cemerlang.

Sekitar 10 menit berselang, Septian mencoba peruntungannya melalui sepakan bola mati. Tembakan khas ala Cristiano Ronaldonya itu masih bisa didekap mesra oleh Abdul Rohim.

Septian akhirnya memecahkan kebuntuan pada menit 73. Gol PSIS Semarang berawal dari kecerdikan Matsunaga Shohei yang bergerak di sisi kanan pertahanan Persebaya Surabaya.

Garis pertahanan tinggi Persebaya Surabaya membuahkan celah kosong di sepertiga akhir. Shohei dengan cermat mengirimkan umpan ke blind side area tersebut.

Hari Nur menarik diri mendekati Shohei sehingga memancing bek Persebaya Surabaya untuk melakukan pressing. Septian yang tidak kalah cerdik berlari dari tengah mengejar bola yang membelakangi bek Persebaya Surabaya.

Walhasil, David dengan bebasnya menjembut bola dan menceploskan bola ke gawang Abdul Rohim. Gol ini sekaligus memastikan PSIS Semarang membawa pulang 1 poin dari kandang Persebaya Surabaya.

Septian setidaknya menyumbang 3 tembakan sepanjang laga Persebaya vs PSIS. Dua di antaranya mengarahkan ke gawang, sementara satu nyaris berbuah gol kedua baginya di menit 85.