In-depth

Bukan Hanya PSSI, Persebaya Juga Harus Berani Memberi Sanksi kepada Elisa Basna

Jumat, 31 Mei 2019 10:40 WIB
Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© persebaya.id
Elisa Basna saat menjalani sesi latihan bersama Persebaya Surabaya di Liga 1 2019 Copyright: © persebaya.id
Elisa Basna saat menjalani sesi latihan bersama Persebaya Surabaya di Liga 1 2019

FOOTBALL265.COM - Bukan hanya PSSI, tapi Persebaya Surabaya selaku klub juga harus berani untuk memberikan sanksi pada Elisa Basna yang melakukan aksi brutal.

Ya, Elisa Basna melakukan aksi brutal dalam pertandingan Persebaya vs PSIS Semarang di Liga 1 2019, Kamis (30/05/19) kemarin malam yang berakhir dengan skor imbang 1-1.

Aksi ini melibatkan gelandang Persebaya Surabaya, Elisa Basna, dan pemain PSIS Semarang, Fredyan Wahyu. Keduanya sempat terlibat adu fisik yang cukup mengerikan di menit-menit akhir pertandingan.

Kejadian berawal saat Elisa Basna coba mengejar bola di sisi kiri lapangan penyerangan Persebaya Surabaya. Elisa Basna yang sudah berlari kencang, tiba-tiba terhadang oleh tekelan bersih Fredyan Wahyu.

Namun, sesaat setelah Fredyan Wahyu berhasil membuang bola, Elisa Basna tiba-tiba melakukan aksi tak terduga. Elisa Basna nampak dengan brutal menginjak bagian perut dari Fredyan Wahyu.

Insiden mengerikan ini ternyata tidak membuat wasit geram, dengan Elisa Basna hanya mendapat kartu kuning. Sungguh keputusan yang sangat disayangkan oleh banyak pecinta sepak bola Indonesia.

Banyak yang mengatakan bahwa PSSI harus tegas dan memberi sanksi yang dirasa akan membuat para pemain seperti Elisa Basna kapok dan berhati-hati dalam bermain kasar.

Tapi seperti yang kita ketahui saat ini, PSSI memang punya peraturan dan regulasi setiap musimnya dan juga punya badan untuk menilai dan memberi sanksi kepada klub dan pemain, yakni Komisi Disiplin PSSI.

Persebaya Juga Harus Berani Beri Sanksi

© Fitra Herdian/Football265.com
Elisa Basna saat tiba dan berlatih dengan Persebaya. Copyright: Fitra Herdian/Football265.comElisa Basna saat tiba dan berlatih dengan Persebaya.

Seperti yang tertuang dalam Pasal 10 Kode Disiplin yang dikeluarkan oleh PSSI tentang Sanksi Disiplin bagi Individu, Elisa Basna bisa mendapat berbagai hukuman.

Seperti teguran, denda, peringatan (kartu kuning dan merah), skors (larangan bermain), larangan memasuki ruang ganti, kerja sosial dan masih banyak lagi. Yang cocok dengan Elisa Basna mungkin adalah skorsing, yakni larangan bermain.

Nah, jika PSSI memberikan skorsing kepada Elisa Basna atas aksi brutalnya kepada Fredyan Wahyu, Persebaya bisa memberi sanksi langsung kepada pemainnya sendiri, terlepas dari sanksi dari Komisi Disiplin.

Persebaya Surabaya bisa saja memberikan denda atau pemotongan gaji per bulannya karena aksi brutalnya yang tentu juga mencoreng penampilan tim kemarin malam.

Tidak hanya denda berupa uang yang dapat diberikan Persebaya kepada Elisa Basna, sang pemain juga bisa dituntut menjalankan kerja sosial seperti yang didapat oleh pemain legendaris Manchester United, Eric Cantona.

Patrice Evra (kanan) dan Eric Cantona saat melakukan tendangan Patrice Evra (kanan) dan Eric Cantona saat melakukan tendangan 'kungfu'.

Ya, Eric Cantona mendapat sanksi harus memenuhi 120 jam kerja sosial di sebuah komunitas usai dirinya melakukan tendangan Kung-Fu kepada seorang fans Crystal Palace pada tahun 1995 silam.

Tidak hanya Cantona, beberapa kasus indisipliner di Liga Primer Inggris juga berujung pada sanksi langsung dari klub yang dibela oleh sang pemain. Seperti yang didapat oleh Diego Costa semasa masih di Chelsea.

Tepatnya pada tahun 2017 lalu, Costa harus rela tak mendapat gajinya selama dua pekan usai perilaku indisipliner karena tidak mengikuti latihan pra musim klub. Costa diketahui saat itu sedang berada di kampung halamannya di Brasil.

Tidak hanya di Liga Primer Inggris sebenarnya, Paris Saint-Germain juga ternyata cukup berani untuk memberi sanksi tegas kepada para pemainnya yang melanggar peraturan klub, khususnya kode etik.

Bahkan pada November 2018 lalu, megabintang PSG Neymar juga mendapat sanksi karena tak ikut memberi tepuk tangan kepada para fans di akhir pertandingan. Ternyata menunjukkan rasa terima kasih kepada fans, merupakan salah satu peraturan mutlak di PSG.

Neymar pun harus rela gajinya dipotong berkisar 5-15% oleh PSG karena keteledorannya tersebut. Sederet klub di atas dapat dicontoh oleh Persebaya Surabaya menindak aksi brutal yang ditunjukkan oleh Elisa Basna kemarin malam.

Jika berani memberi sanksi kepada penggawanya sendiri, Persebaya bisa menjadi pelopor untuk klub-klub Liga 1 2019 lainnya untuk bertindak tegas kepada para pemain yang melanggar dan bertindak kasar seperti Elisa Basna.