FOOTBALL265.COM - Panitia Pelaksana (Panpel), Arema FC segera merapatkan barisan di sektor keamanan, setelah kecolongan lagi atas insiden penyalaan flare yang berbuntut ancaman sanksi Komdis PSSI. Flare kembali masuk dan menyala saat laga Arema FC vs Persela Lamongan di Liga 1.
Flare yang kembali masuk ke dalam stadion Kanjuruhan itu pun menjadi tamparan keras bagi Panpel yang sudah berupaya keras menjaga kenyamanan penonton. Koordinasi di internal keamanan Panpel semakin ditingkatkan, lantaran mereka lah yang bersentuhan langsung dengan suporter di tribun.
"Yang jelas, kejadian ini menuntut kami untuk melakukan evaluasi. Kami analisa setiap detail dari bisa masuknya flare lagi," ujar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.
Insiden itu terjadi tepat dua menit setelah peluit panjang dinyalakan Wasit Dwi Susilo, tanda kemenangan 3-2 Arema FC atas Persela Lamongan di Stadion Kanjuruhan Malang, 27 Mei 2019 yang lalu.
Euforia kemenangan pertama di Liga 1 itu ditanggapi secara berlebihan oleh segelintir Aremania. Menempati tribun selatan arah tiang lampu, mereka menyalakan dua flare yang berakibat mengepulnya asap di tengah lapangan.
"Penjagaan match steward maupun Portir yang ada di pintu masuk, akan lebih diperketat lagi," sambung dia.
Meski akhirnya bisa dimatikan secara cepat, namun ancaman sanksi sudah siap menunggu. Arema FC sendiri sudah dijerat sanksi berupa denda Rp 75 juta atas insiden kerusuhan suporter saat laga melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, 15 Mei 2019 lalu.