Bola Internasional

Kilas Balik Piala Dunia 2014: Kesuksesan Timnas Jerman Mengikis Stigma Diktator

Jumat, 7 Juni 2019 07:02 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Isman Fadil
© zimbio
Lukas Podolski memegang trofi saat Jerman juara Piala Dunia 2014. Copyright: © zimbio
Lukas Podolski memegang trofi saat Jerman juara Piala Dunia 2014.
Buah Kesuksesan 14 Tahun

Proses selama 14 tahun itu berbuah manis di Brasil 2014. Lahm dan Schweinsteiger sukses memimpin Nationalmannschaft menjuarai Piala Dunia 2014. Pada awalnya, figur kapten Jerman yang cenderung ‘lembek’ dibandingkan dengan pendahulunya sempat dijadikan bahan teguran keras berupa ketiaadan karakter.

Namun, mereka berhasil membuktikan diri sebagai figur pemimpin era baru; dan führungsspieler tidak lagi relevan.

Peran sebagai kapten ala mereka ialah kecerdasan mendorong rekan setimnya untuk maju bersama. Raihan titel 2014 pun juga berkat skuad dengan kesamaan mentalitas juara.

Per Mertesacker yang dicadangkan mau berlarian sebagai pengantar botol minuman di pinggir lapangan saat kontra Perancis di babak perempatfinal. Sami Khedira yang awalnya masuk line-up­ pun mengorbankan posisi starternya untuk Christoph Kramer karena menderita cedera otot betis sebelum partai final. 

Jika menilik skuat Jerman sekarang, kekuatan besar mereka dianugerahi melimpahnya pemain muda. Pensiunnya generasi Lahm dan Schweinsteiger tak perlu dipusingkan dengan regenerasi berlangsung cepat.

Leroy Sane, Leon Goretzka, Timo Werner, Niklas Sule, Joshua Kimmich, Kai Havertz, dan nama-nama pengisi skuat Jerman lainnya saat ini sudah menjadi tumpuan di klub masing-masing. Ini tinggal tunggu waktu saja apakah mereka bisa ‘meledak’ seperti para seniornya atau tidak.