FOOTBALL265.COM - Bambang Pamungkas, si 'Raja Udara ' yang namanya melambung tinggi hingga ke penjuru benua Asia, lantas seperti apakah perjalanan dan kiprahnya di dunia sepak bola?
Bertepatan pada tanggal 10 Juni 39 tahun silam, lahir seorang penyerang yang menjadi tulang punggung Timnas Indonesia dalam setiap pertandingan, bahkan namanya masih menggema hingga saat ini.
Bambang Pamungkas atau biasa dikenal dengan nama Bepe, menjadi salah satu legenda Timnas Indonesia yang mungkin sangat sulit mencari penggantinya dalam beberapa tahun kedepan.
Segudang prestasi baik dalam maupun luar negeri pernah diraih pemain bernomor punggung 20 ini, mulai dari Malaysia Premier League, Malaysia Cup, Malaysia FA Cup serta beberapa gelar domestik di Liga Indonesia.
Memulai karier di Diklat Salatiga pada tahun 1996 hingga 1999, bakat Bambang Pamungkas langsung tercium saat dirinya meraih gelar top scorer di turnamen Piala Asia U-19 dengan torehan tujuh gol tahun 1999.
Berbekal pencapain tersebut, Bepe langsung mendapat tawaran bergabung dengan salah satu tim raksasa Indonesia, Persija Jakarta dan menjadi klub terakhir yang ia bela sampai saat ini.
Salah satu keunggulan Bambang Pamungkas sebagai seorang penyerang adalah lompatannya yang sangat tinggi. Tak heran ia mampu melesakkan gol-gol lewat sundulan kepalanya. Padahal tinggi badannya hanya 170 sentimeter.
Membela Persija dari musim 1999 hingga 2005, Bambang Pamungkas berhasil mencetak 80 dari 120 pertandingan serta memberikan satu gelar Liga Indonesia tahun 2001, dan kembali meraihnya bersama Macan Kemayoran musim 2018/19 lalu.
Cemerlang di Persija membuat tim kuat Malaysia, Selangor FA kepincut untuk mendatangkannya pada tahun 2005. Selama dua musim memperkuat Selangor FA, Bepe telah mencetak 42 gol dari 63 caps serta memberikan treble winner untuk The Red Giants.
Tak cuma gelar bersama klub, Bepe pun juga hobi mengoleksi trofi atas namanya sendiri macam Top skor AFF Championship tahun 2002, top skor Liga Indonesia musim 1999/00, Liga Indonesia Best Player musim 2001, top skor Malaysia Premier League musim 2005, serta pemain terbaik Copa Indonesia tahun 2008.
Sehingga tak heran pesona dan daya tarik Bambang Pamungkas masih sangat terasa bahkan hingga ke negeri Jiran Malaysia. Buktinya saat Persija melakoni pertandingan mini turnamen tahun 2018 lalu, komentator pertandingan tak segan menyebut Bambang sebagai Legend.
Memasuki usia hampir kepala empat, Bambang Pamungkas tampak belum ingin gantung sepatu seperti rekan-rekannya dan masih berniat membela Macan Kemayoran dalam beberapa musim kedepan.
Bahkan meski jarang mendapat menit bermain pada musim sebelumnya, kecintaan Bambang Pamungkas kepada Persija Jakarta tetap tidak luntur dan masih betah mengenakan jersey oranye sampai saat ini.