Liga Indonesia

Berlabel Laga FIFA, Indonesia vs Vanuatu Dipimpin Wasit Lokal

Jumat, 14 Juni 2019 18:52 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Simon Mcmenemy dan pelatih Timnas Vanuatu, Paul Munster berbincang usai acara jumpa pers jelang laga Indonesia vs Vanuatu di Media Center Stadion GBK Senayan, Jakarta, Jumat (14/06/19). Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pelatih Timnas Indonesia, Simon Mcmenemy dan pelatih Timnas Vanuatu, Paul Munster berbincang usai acara jumpa pers jelang laga Indonesia vs Vanuatu di Media Center Stadion GBK Senayan, Jakarta, Jumat (14/06/19).

FOOTBALL265.COM - Ada yang aneh di laga persahabatan internasional Timnas Indonesia melawan Vanuatu. Laga berlabel FIFA A Match ini dipimpin wasit lokal.

Timnas Indonesia memang melakoni laga uji coba internasional keduanya. Setelah menghadapi Yordania, skuat Garuda kini menantang Vanuatu, Sabtu (15/06/19) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Meskipun pertandingan berlabel internasional, namun dipastikan laga besok dipipmpin wasit lokal. Berdasarkan pengumuman resmi PSSI, bahwa perangkat pertandingan yang memimpin laga besok semua berasal dari Indonesia.

Yakni wasit utama adalah Yudi Nurcahya dan wasit satu ditempati oleh Bangbang Syamsudar, dan wasit dua, Nurhadi serta wasit cadangan adalah Dwi Purba Wicaksana.

Tentu ini menjadi hal aneh. Sebab mengapa seluruh perangkat pertandingan dari Indonesia. Ini beda dari biasanya yakni biasanya wasit harus netral tidak dari kedua negara. 

Terkait hal ini, Media Officer PSSI Bandung Saputra memberikan pernyataan. Baginya hal ini dibolehkan selama mendapat persetujuan dari FIFA.

"FIFA A Match dalam regulasi wasit boleh dari tuan rumah, asal negara lawan setuju, dan dilaporkan ke FIFA. Dan wasit harus berlisensi FIFA," jelas Bandung Saputra.

Dari daftar wasit yang ada, memang para wasit asal Indonesia tersebut sudah memiliki lisensi FIFA. Yudi sudah memegang lisensi tersebut sejak 2018, sementara Dwi lebih lama lagi yaitu sejak 2015. Sedangkan Bangbang telah memiliki lisensi mulai dari 2013, dan Nurhadi mendapatkannya pada 2014.