In-depth

Persib B, Antara Angin Segar bagi Pemain Muda dan Tugas Berat Liestiadi

Minggu, 16 Juni 2019 16:35 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Indra Citra Sena
© Ghozi el Fitra/Indosport
Pelatih Persib B, Liestiadi. Foto: Ghozi el Fitra/Indosport Copyright: © Ghozi el Fitra/Indosport
Pelatih Persib B, Liestiadi. Foto: Ghozi el Fitra/Indosport

FOOTBALL265.COM - Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) baru-baru ini mengakuisisi Blitar United untuk kemudian disulap sebagai tim satelit bernama Persib B. Sebuah angin segar bagi pemain binaan yang di Diklat Persib maupun Maung Anom (Liga 3). 

Kehadiran Persib B membuat mereka bisa mendapat kesempatan bermain di kompetisi yang levelnya lebih tinggi dari liga sebelumnya untuk mematangkan mental bertanding, sebelum memperkuat tim senior Persib di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1. 

Sekadar informasi, jebolan Diklat Persib harus merantau ke beberapa tim sebelum kembali ke Bandung dan memperkuat Persib. Salah satu pemain yang sempat 'disekolahkan' sampai akhirnya kembali ke tim yakni Abdul Aziz. 

Pelatih Robert Rene Alberts menyambut positif hadirnya tim satelit karena ke depannya akan memudahkan Persib dalam pencarian pemain-pemain lokal berkualitas. 

"Kami bisa lebih berkembang, memiliki pemain muda yang bisa terus maju di sana. Nanti bisa terus dimonitor perkembangannya mengingat program dan gaya latihan menyerupai tim utama," kata Robert belum lama ini. 

Hadirnya tim satelit juga disambut baik oleh pemain Persib, salah satunya Kim Jeffrey Kurniawan. Menurutnya, tim Persib seharusnya sudah dibentuk dari beberapa tahun kebelakang. 

"Kalau di Jerman semenjak saya lahir sudah ada seperti itu. Jadi,  setiap klub punya satelit klub yang bermain di divisi bawah, kalau di Jerman harus berada dua kasta di bawah tim utama," kata Kim. 

"Misalnya Bayern Munchen di Liga 1, Bayern Munchen II tak boleh di liga 2, harus di Liga 3. Jadi memang seperti itu dan saya senang bisa diberlakukan di Persib. Kami menjadi klub pertama yang punya tim satelit," ujarnya.

Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono menuturkan bahwa pemain jebolan Diklat Persib dan Maung Anom tidak secara otomatis masuk ke Persib B. Namun, mereka harus melalui beberapa tahapan seleksi terlebih dulu. 

"Mereka tetap harus menjalani proses seleksi. Jadi biar pelatih yang menentukan nanti siapa saja pemain-pemain Persib B untuk mengarungi Liga 2 2019," cetusnya.