FOOTBALL265.COM - Kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia, Liga 2 2019 akan segera dimulai pada 15 Juni dan akan berakhir pada 17 Desember 2019 mendatang.
Kepastian itu disampaikan oleh manajer kompetisi PT Liga Baru Indonesia (LIB), Asep Saputra. Ia menuturkan kalau Liga 2 nanti tidak akan menggelar pertandingan di malam hari, karena keterbatasan infrastruktur klub-klub peserta.
“Kami sudah memberitahukan hal ini kepada PSSI, dan mereka setuju. Persiapan untuk Liga 2 berbeda dengan Liga 1. Dari sisi infrastruktur, kondisi di Liga 2 lebih sulit,” jelas Asep dikutip dari Antara.
Untuk format kompetisi, Liga 2 kembali akan dibagi menjadi dua grup yakni barat dan timur. Persaingan tentunya akan jauh lebih sengit dari Liga 2 musim lalu, khususnya di wilayah timur karena ada dua tim kuda hitam asal Papua yaitu Persewar Waropen dan PSBS Biak.
Kedua tim berpeluang jadi kuda hitam, dan bisa menjadi batu sandungan bagi tim-tim berpengalaman di grup wilayah timur ini seperti PSIM, Blitar United, Madura FC, Persibat, Persik, Persatu, Persiba Balikpapan, Martapura FC, dan Mitra Kukar FC.
Persiapan Persewar dan PSBS Biak
Nama Persewar sendiri mungkin masih terasa asing di telinga pecinta sepak bola Tanah Air, karena klub yang bermarkas di Stadion Gelora Waropen ini baru terbentuk pada tahun 2005 silam.
Namun meski baru 14 tahun di Liga Indonesia, tim berjuluk Mutiara Bakau mampu tampil gemilang di setiap musim hingga puncaknya ketika mereka berhasil promosi ke Liga 2 tahun 2019 ini.
Sebagai tim yang baru promosi ke Liga 2, tentu Persewar tidak hanya ingin numpang lewat. Hal itu sudah dibuktikan oleh manajemen, dengan memperbaiki materi pemain mereka.
Sejumlah pemain berpengalaman turut direkrut, termasuk mantan pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Okto Maniani.
Victor Pae dan juga Izaac Wanggai. Bahkan, belakangan Persewar dikabarkan mengincar sayap lincah, David Laly yang pernah merumput di Liga Malaysia.
Sementara nasib berbeda dialami oleh PSBS Biak. Tim berjuluk Napi Bongkar itu sudah lebih dahulu berkompetisi di Liga 2. Hanya saja performanya kurang menjanjikan.
Di Liga 2 2018, PSBS Biak hampir saja terdegradasi, karena finis di urutan ke-9, satu strip di bawah zona merah. Hal tersebut membuat manajemen akan melakukan perombakan total materi pemainnya.
"Tahun depan kami akan merombak total skuat PSBS Biak, untuk persiapan menghadapi musim kompetisi Liga 2 sepak bola Indonesia," kata pembina PSBS Biak, Nehemia Wospakrik pada dikutip dari Antara.
Sudah Lama Wakil Papua Absen Promosi
Kehadiran Persewar dan PSBS Biak di Liga 2 pun seolah menghidupkan kembali asa klub-klub Indonesia Timur, untuk tetap eksis di kancah sepak bola Indonesia.
Apalagi tim-tim asal Papua yang berkompetisi dari level bawah, sudah cukup lama belum ada lagi yang naik ke kasta tertinggi. Terakhir kali itu terjadi pada tahun 2013 lalu, saat Perseru Serui promosi ke ISL musim 2014.
Perseru memastikan tiket promosi setelah lolos ke final Divisi Utama musim 2013, setelah pada laga semifinal mereka mengalahkan Persik Kediri melalui babak adu penalti pada September 2013 lalu.
Di laga final, Perseru bertemu dengan Persebaya sebelum akhirnya mereka takluk dengan skor 0-2 dari Bajul Ijo. Namun kini, Perseru tidak lagi mewakili pulau Papua, karena lisensi mereka sudah dibeli dan berganti nama menjadi Perseru Badak Lampung FC.
Maka dari itu, Persewar dan PSBS Biak menjadi harapan masyarakat Papua untuk bisa merekrut tiket promosi ke Liga 1 musim depan, menemani Persipura Jayapura.