Mengenal Peran Indra Sjafri di PSIM Yogyakarta, Tiru Sepak Bola Eropa?
Ya, peran tersebut memang cukup familiar di sepak bola Eropa dan biasanya bertujuan untuk membantu klub serta pelatih mencari para pemain muda terbaik yang sesuai dengan gaya bermain tim.
Lihat saja sosok penting seperti Michael Edwards dan Txiki Begiristain yang membuktikan perannya di Liverpool dan Manchester City. Kedua sosok itu benar-benar memberi bukti bahwa peran Direktur Olahraga atau Teknik memang dibutuhkan oleh klub-klub sepak bola.
Edwards merupakan sosok yang bertanggung jawab dalam setiap pemain yang didatangkan ke Liverpool. Karena keputusan terakhir ada di tangan sang Direktur Teknik, jika pemain anyar Liverpool tampil buruk, yang disalahkan adalah Edwards.
Begitu juga dengan Txiki di Manchester City, selain mengambil keputusan untuk perekrutan pemain, dia juga berperan untuk memberi masukan kepada sang manajer, Pep Guardiola.
Txiki pun mendatangkan para pemain muda yang memang sesuai dengan gaya bermain Pep Guardiola. Sebut saja para pemain seperti Ederson, Kyle Walker, Danilo, Aymeric Laporte, Bernardo Silva dan John Stones. Terbukti, Guardiola dan Man City kini mengoleksi dua trofi Liga Primer Inggris secara beruntun.
Melihat dari contoh Txiki dan Michael Edwards, Direktur Teknik haruslah sosok yang memahami betul seperti apa gaya bermain pelatih kepala atau yang sudah lama mengenal klub tersebut dan memiliki satu tujuan dengan pelatih.
Stewart King, yang bekerja sebagai Spesialis Perekrutan Olahraga di Nolan Partners yang biasa membantu klub-klub Liga Primer Inggris menunjuk Direktur Sepak Bola atau Teknik juga mengatakan bahwa posisi ini sangat penting.
"Direktur Teknik itu, Anda memiliki seseorang yang bersedia memikirkan strategi dan perencanaan sebuah tim, baik itu di setiap pertandingan dan juga jangka panjang. Posisi ini akan menjadi konsultan dan membantu kinerja pelatih," ucap Stewart King, Spesialis Perekrutan Olahraga di Nolan Partners, yang dilansir dari telegraph.co.uk.
Tujuan Mulia Indra Sjafri untuk PSIM Yogyakarta
Seperti alasan yang dikemukakan oleh Indra Sjafri saat penunjukkan dirinya kepada awak media. Menetap di Yogyakarta sejak tahun 2008 silam, dia punya tekad khusus setelah diajak bergabung ke PSIM.
"Saya ingin suatu saat para pemain PSIM mayoritas berasal dari Yogyakarta, bukan terbalik mereka hanya menjadi penonton.
"Kans mengembangkan sepak bola di sini sangat besar, Yogya tempat lahirnya PSSI dan suporter yang sangat luar biasa," ungkap Indra Sjafri.
Oleh karena itu, peran Indra Sjafri nanti akan lebih seperti Direktur Teknik PSIM Yogyakarta, meski namanya berbeda saat ini. Karena posisi Direktur Teknik di level klub sepak bola Indonesia, masih belum banyak yang memakai, padahal perlu.
Mungkin saja PSIM ingin meniru sepak bola Eropa yang punya struktur kuat, salah satu cirinya adalah memiliki Direktur Teknik. Kita lihat seperti apa kontribusi Indra Sjafri untuk PSIM di Liga 2 2019 mendatang.