FOOTBALL265.COM - Lama tak terdengar kabarnya, inilah kondisi terkini mantan pelatih Persipura Jayapura dan PSM Makassar, Raja Isa. Ia rupanya masih aktif melatih di Liga Indonesia.
Publik pecinta sepak bola Indonesia, tentunya sudah tidak asing lagi dengan sosok pelatih bernama Raja Isa. Sebab, pria asal Malaysia itu sudah cukup lama berkutat di persepakbolaan Tanah Air.
Raja Isa memutuskan meninggalkan Negeri Jiran untuk mengadu nasib di Indonesia sebagai pelatih, pada tahun 2007 saat bergabung dengan tim kepelatihan Persipura Jayapura sebagai asisten Irfan Bakti.
Itu merupakan kali kedua Irfan Bakti dan Raja Isa menjalin kerja sama kembali, setelah sebelumnya sempat melakukan hal serupa saat menangani salah satu tim Liga Malaysia, Melaka TMFC.
Namun di putaran kedua ISL 2007, Irfan Bakti secara mengejutkan mundur dari kursi kepelatihan Mutiara Hitam, karena menerima pinangan untuk melatih kembali di Liga Malaysia, Perlis FA.
Situasi tersebut otomatis membuat posisi Raja Isa naik dari asisten menjadi pelatih kepala, atau biasa disebut sebagai caretaker.
Dengan pondasi yang sudah dibangung oleh Irfan Bakti musim itu, membuat Raja Isa tak kesulitan untuk menahkodai Boas Solossa dan kolega.
Dirinya sukses mengantarkan Persipura ke partai final Copa Indonesia 2007, melawan Sriwijaya FC. Akan tetapi mimpinya untuk meraih gelar pertamanya di Indonesia harus pupus.
Kedua tim harus menuntaskan pertandingan tersebut dengan adu penalti, setelah bermain imbang 1-1 selama 90 menit dan waktu tambahan. Namun di adu tos-tosan Persipura kalah dengan skor 3-0. Sriwijaya FC pun keluar sebagai juara.
Pindah ke PSM Makassar
Meski gagal membawa Persipura meraih juara, Raja Isa tetap mendapat berkahnya. Namanya mulai diperhitungkan oleh oleh masyarakat, sebagai salah satu pelatih hebat di Liga Indonesia.
Ia pun dibanyak diminati oleh sejumlah klub, sebelum akhirnya memutuskan hengkang dari Persipura dan bergabung dengan PSM Makassar di musim 2008/09.
Namun dirinya gagal membawa tuan seperti yang dilakukan di Persipura. Tim berjuluk Juku Eja itu hanya mampu mengakhiri musim di peringkat ke-8. Sementara Persipura, keluar sebagai juaranya.
Di PSM, kariernya hanya bertahan satu musim. Ia lalu hengkang ke Persiram Raja Ampat musim 2009/10. Setelah itu, Raja Isa kerap malang melintang di beberapa klub lainnya.
Tercatat, lebih dari lima klub yang sudah pernah ia tangani seperti PSMS Medan, Persijap Jepara, hingga Persekam Metro FC.
Namanya sempat tenggelam ketika sepak bola Indonesia mendapat sanksi oleh FIFA pada tahun 2015 lalu. Ia memilih pulang ke Malaysia sebelum akhirnya kembali ke Tanah Air tahun 2017, bergabung klub Liga 2 Persikabo Bogor.
Kini, Raja Isa masih terus melatih. Klub terbaru yang tertarik menggunakan jasanya adalah Persesi Siantar di Liga 3, regional Sumatera Utara.
"Kita (Persesi) mau eksis aja dulu. Saya rasa sangat penting bagaimana melihat tim mengawali kompetisi. Mau menang kalah yang penting proses. Kita gak ada beban. Kita main aja dulu," kata Raja Isa dikutip dari Tribun Medan.
"Saya tidak asing dengan persesi. Siantar kan punya track record yang baik. Saya senang kerja sama dengan Siantar," katanya lagi.
Berkontribusi untuk Timnas Indonesia
10 tahun berada di Indonesia, membuat Raja Isa sangat mengenal dengan kultur kehidupan Tanah Air. Bahkan. Isa tampak lebih mencitai Indonesia ketimbang negara asalnya, Malaysia.
Hal itu bisa dilihat ketika pelatih berusia 53 tahun itu membantu persiapan Timnas Indonesia U-16 melakukan pemusatan latihan (TC) di Malaysia, untuk tampil di ajang Piala Asia U-16 2018 lalu.
"Saat empat hari jelang mereka mau ke Malaysia, dari PSSI pak Johar Lin Eng (anggota komite eksekutif PSSI) dan ibu sekjen (Ratu Tisha Destria) menghubungi saya untuk membantu persiapan tim. Saya pun bersedia, karena saya merasa ingin balas budi. Karena nama saya dibesarkan di sepakbola Indonesia," ucap Raja Isa.
Dengan demikian, Raja Isa turut mencarikan tempat menginap, lapangan latihan, serta lawan tanding untuk David Maulana dan kawan-kawan, selama TC di Malaysia.