Bola Internasional

Egy Maulana Vikri Kembali Bongkar Alasan Tolak Klub Ligue 1 Prancis demi Lechia Gdansk

Senin, 8 Juli 2019 15:25 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Lanjar Wiratri
© lechia.pl
Egy Maulana Vikri sempat menolak tawaran klub Ligue 1 Prancis, Saint-Etienne. Copyright: © lechia.pl
Egy Maulana Vikri sempat menolak tawaran klub Ligue 1 Prancis, Saint-Etienne.

FOOTBALL265.COMEgy Maulana Vikri membeberkan alasannya menolak pinangan AS Saint-Etienne yang berlaga di Ligue 1 (kasta tertinggi liga sepak bola Prancis) demi Lechia Gdansk. Menurutnya, tawaran yang diajukan St. Etienne pada beberapa tahun lalu dianggap kurang menguntungkan.

“Saya ditawarkan kontrak di sana (Saint-Etienne) usai menjalani serangkaian tes. Namun, agen saya berkata bahwa tawaran mereka kurang memuaskan. Kami memutuskan bahwa pindah ke Polandia bisa memberikan perjalanan karier yang lebih baik,” ucap Egy dilansir dari situs Przeglad Sportowy.

Sebelumnya pada 2018 lalu, Egy juga sempat mengungkapkan alasannya tak memilih Saint-Etienne. Kala itu Egy menyebut jika dirinya kurang sreg jika harus merintis karier di Prancis.

“Sebelum datang ke Lechia Gdansk, saya sempat mendapat tawaran kontrak dari St Etienne, namun saya akhirnya menolaknya saya merasa tidak nyaman berada di Prancis dan akhirnya meminta manajer untuk mencarikan klub lain,” beber Egy.

Pemilihan Lechia Gdansk sendiri terbukti memperlihatkan hasil yang baik. Ia menyatakan bahwa semusim pertamanya di Polandia lebih banyak dihabiskan untuk memperbaiki fisik dan adaptasi. Dikutip dari kanal YouTube AudioGol, ia pun mengaku belum berada di kondisi terbaik saat pertama kali menginjakkan kaki di Eropa.

Hal itu bisa berbeda jika ia langsung memilih Saint-Etienne. Pasalnya, klub asal Prancis itu bakal memberikan persaingan yang jauh lebih berat. Beberapa nama pemain utama St. Etienne yang berposisi sama dengan Egy adalah Wahbi Khazri dan Remy Cabella. Mereka bahkan memiliki pengalaman bermain di Liga Primer Inggris.

Selain itu, tim cadangan St. Etienne dinilai lebih kompetitif. Beberapa nama jebolan akademi Etienne pun merupakan nama top saat ini, seperti Kurt Zouma (Chelsea), Faouzi Ghoulam (Napoli), dan Bafetimbi Gomis (eks Swansea City). Bukan tak mungkin juga bahwa dirinya akan langsung terdepak jika tak langsung ‘nyetel’.

Egy menambahkan bahwa jika semua berjalan dengan baik di Polandia, dirinya akan menjadi sosok yang lebih kuat. Itulah yang nantinya diyakini akan membuka jalan Egy untuk bermain di klub Eropa yang lebih baik.

Egy sendiri saat ini mulai mendapatkan kepercayaan pelatih Piotr Stokowiec. Ia dimainkan dalam empat laga uji coba awal Bialo-Zieloni. Namun, ia belum puas jika belum berhasil menjadi pilihan utama di kompetisi Ekstraklasa Polandia musim 2019/20 mendatang.