FOOTBALL265.COM - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) sekaligus Dewan Penasehat PSMS Medan melakukan temu ramah dengan managemen, mantan pemain, serta kelompok suporter PSMS di Gedung Bina Graha Pemprov Sumut, Jumat (12/07/19).
Mantan Ketua Umum PSSI, itu menegaskan pihak yang mengklaim logo PSMS saat ini untuk tidak mengganggu tim sepak bola berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
"Logo itu milik sesepuh PSMS. Milik rakyat Sumut khususnya Medan sekitarnya. Bukan milik perorangan. Sudah final PSMS milik rakyat Sumut," tegasnya.
Edy menjelaskan PSMS sudah ada sejak lama yakni tahun 1950, sehingga aneh jika ada pihak yang mengklaim PSMS secara individu.
"Ini aneh sekarang, ada orang yang melaporkan ke Polda Sumut bahwa PSMS ini punya dia. Saya terangkan ke Kapolda."
Edy pun menyentil suporter yang tidak beriak melihat situasi PSMS saat ini. Bahkan mantan Pangkostrad itu membandingkan sikap Bobotoh (kelompok suporter Persib Bandung) dan Bonek (kelompok suporter Persebaya) yang berani bertindak ketika klubnya diganggu.
Edy mengisahkan saat Kongres PSSI di Bali awal tahun 2019 lalu, dia didatangi Bonek. Ia mengaku sempat merasa terkepung dan berhasil membubarkan kerumunan Bonek saat itu.
"Akhirnya Persebaya masuk ke Liga 1, PSMS masuk Liga 2. Eh Persebaya tetap jaya, PSMS tersungkur. Kalian (suporter) begini terus, untuk apa kalian bikin (kelompok suporter)?," terangnya.
Selain sejumlah kelompok suporter, dalam kesempatan itu turut hadir skuat muda PSMS beserta para staf pelatih PSMS Junior.