FOOTBALL265.COM - Legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, sempat melakukan aksi hebat dengan mengalahkan eks kiper FC Basel, Stefan Huber pada kompetisi Liga Swiss. Meski begitu bagaimanakah kabar terkini sang mantan kiper Timnas Swiss ini?
Dilansir laman resmi FC Basel, sepak terjang Stefan memulai karier sepak bola ketika bermain untuk klub Grasshoppers. Disinilah karirnya menanjak hingga bergabung dengan klub Lausanne Sports.
Bersama Lausanne Sports kariernya semakin cemerlang. Pria yang memiliki tinggi 1,82 cm ini tercatat tampil di 115 pertandingan selama lima tahun permainannya. Stefan bahkan berkesempatan mengantarkan Lausanne Sports ke Piala Eropa.
Sayang kariernya surut usai mendapat cedera lutut. Hal ini pun membuat Stefan Huber harus hengkang dari Lausanne Sports dan berlabuh di FC Basel. Seolah memiliki nasib mujur, peforma pria kelahiran 14 Juni 1966 ini kembali meroket.
Terbukti dirinya berhasil membangkitkan prestasi FC Basel. Tercatat dirinya berhasil membuat klubnya masuk kualifikasi UEFA Intertoto Cup 1995. Meski tak bisa masuk ke babak lanjutan, dirinya berhasil membuat kagum para penggemar FC Basel.
Tahun 1995 ini pun menjadi kejadian bersejarah baginya karena harus berhadapan dengan legenda sepak bola Tanah Air, Kurniawan Dwi Julianto di Liga kasta atas Swiss, Super League 1995. Kala itu Kurniawan bermain untuk klub FC Luzern.
Pertemuan pertama mereka terjadi pada 8 April 1995, Stefan Huber harus takluk akan kehebatan striker asal Kalinegoro, Kabupaten Magelang, ini. Bagaimana tidak, Kurniawan berhasil membuka keunggulan pada menit ke-23. Laga kala itu pun berakhir dengan skor 1-2 kekalahan untuk FC Basel.
Stefan Huber, mantan kiper FC Basel yang pernah dibobol Kurniawan Dwi Yulianto di Liga SwissPertemuan kedua pun tidak jauh berbeda. Seolah memang merupakan pemain mimpi buruk, Si Kurus -julukan Kurniawan Dwi Yulianto- kembali menjebol gawang Stefan di menit ke-85. FC Basel pun kembali kalah dengan skor 1-3.
Meski dua kali kalah lawan striker Indonesia, Stefan tetap tidak mau menyerah. Benar saja keputusannya untuk tetap di Basel berbuah manis. Salah satu laga bersejarah ialah ketika FC Basel menjamu Kriens pada Nationalliga A musim 1997/98.
Pada laga itu Stefan terbukti menjadi seorang mengagalkan penalti sekaligus penyelamat FC Basel dari degradasi dengan skor 3-1. Hal ini pun membuatnya menjadi pahlawan. FC Basel kemudian merayakan keberhasilan ini dihadapan 36 ribu pendukungnya.
Usai mencatatkan diri turun dalam 185 laga, Stefan kemudian berpindah kembali ke Grasshopper tahun 1999. Klub ini pun menjadi perjalanan terakhirnya hingga pensiun di tahun 2002.
Kini meski Stefan Huber menginjak usia 53 tahun, dirinya tetap tidak berhenti berkarier sepak bola. Stefan masih kerap melakukan coaching clinic untuk anak-anak dan terkadang sempat ikut dalam kegiatan amal di Hongg, Swiss. Stefan juga masih mengisi waktunya bermain sepak bola, misalnya dalam pertandingan legenda sepak bola Swiss